Dalam penandatanganan tersebut, PTPP sepakat untuk melepaskan kepemilikan saham sebesar 35 persen dalam PT Jasamarga Pandaan Malang Tol (JPM) kepada Astra Infra, yang merupakan investor operator di bidang industri infrastruktur.
"Aksi korporasi ini sesuai dengan program smart recycling asset di tahun ini dengan melepaskan 35 persen porsi kepemilikan saham di JPM. Program smart recycling asset merupakan salah satu strategi yang dicanangkan perusahaan sejak awal tahun," ucap Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam siaran persnya, Kamis, 30 Desember 2021.
Novel menjelaskan, dana segar hasil smart recycling asset Jalan Tol Pandaan-Malang tersebut nantinya akan digunakan untuk tambahan modal kerja perusahaan. Selain itu, juga untuk pengembangan proyek investasi infrastruktur lainnya.
"Tentunya kami sangat menyambut baik atas terjalinnya kesepakatan bersama ini. Kami percaya aksi korporasi ini akan memberikan benefit yang baik untuk Astra Infra dan juga bagi PTPP sendiri," tuturnya.
Adapun, JPM merupakan perusahan yang bergerak di bidang pengusahaan jalan tol untuk ruas Pandaan-Malang dengan ruas panjang tol 38,5 kilometer. Jalan Tol Pandaan-Malang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berlokasi di Provinsi Jawa Timur dan telah beroperasi penuh sejak 2020.
Jalan Tol Pandaan-Malang dirancang untuk meningkatkan konektivitas di kawasan ini. Di samping itu, Jalan Tol Pandaan-Malang juga memiliki jalur yang melintasi tiga wilayah, yaitu Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Kota Malang.
"Kehadiran jalan tol tersebut telah memberikan manfaat ekonomi yang tinggi kepada Indonesia khususnya masyarakat di Provinsi Jawa Timur," sebut Novel.
Jalan Tol Pandaan-Malang menghubungkan jalan nasional yang sudah ada, bermula dari Pandaan kemudian mengarah ke selatan, yaitu Purwosari, Purwodadi, Lawang, Singosari, Karanglo, dan berakhir di Malang.
Menurutnya, salah satu manfaat yang dirasakan dengan kehadiran tol ini memudahkan konektivitas bagi masyarakat dan meningkatkan mobilitas logistik sehingga dapat meningkatkan perekonomian di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya, Pandaan, hingga Malang.
"Selain itu, kehadiran jalan tol ini juga meningkatkan potensi destinasi wisata yang dituju di daerah tersebut. Seperti halnya, dalam mendukung arus mobilisasi orang hingga kebutuhan barang-barang logistik antara Kota Surabaya dan Malang," pungkas Novel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News