Direktur Ritel & Syariah Bank DKI Babay Parid Wazdi. FOTO: Bank DKI
Direktur Ritel & Syariah Bank DKI Babay Parid Wazdi. FOTO: Bank DKI

Pacu Bisnis, Bank DKI Genjot Optimalisasi Transformasi SDM

Angga Bratadharma • 02 April 2022 14:24
Jakarta: Bank DKI terus berupaya meningkatkan kapabilitas tenaga pemasar melalui business coaching clinic di kantor pusat Bank DKI yang merupakan bagian dalam rangkaian program transformasi 5.0. Optimalisasi Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi penting terutama di tengah sengitnya persaingan bisnis.
 
Direktur Ritel & Syariah Bank DKI Babay Parid Wazdi mengatakan di dalam acara itu para tenaga pemasar dibekali dengan strategi dan cara-cara menggaet nasabah dan debitur baru, sehingga diharapkan ilmu tersebut dapat membantu para tenaga pemasar memasarkan produk dan layanan Bank DKI.
 
"Intinya adalah menjalankan strategi dan langkah yang paling tepat sehingga para pemasar dapat achieve target setiap bulannya. Tentunya di setiap akhir periode, para tenaga pemasar akan diberikan insentif yang sesuai dengan kinerja mereka selama periode tersebut," kata Babay, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 2 April 2022.

Dalam rangka transformasi sumber daya manusia, tambahnya, Bank DKI menetapkan mekanisme coaching clinic secara tegas dan disiplin, sehingga kinerja bisnis dan keuangan dapat bertumbuh sesuai target yang sudah dicanangkan di 2022. Mekanisme coaching clinic ini dilakukan setiap hari, setiap minggu, setiap dua minggu, dan setiap bulan.
 
Selain melakukan business coaching clinic, lanjutnya, Bank DKI melakukan upaya penguatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pengembangan penilaian kinerja dengan menggunakan performance management system dan digitalisasi pengelolaan sumber daya manusia bernama Human Capital Information System (HCIS).
 
"Yakni sistem informasi sumber daya manusia berbasis web yang digunakan untuk memenuhi, menyimpan, mengubah, menganalisis, mengirim, serta mendistribusi data dan informasi yang dibutuhkan dalam pengelolaan ketenagakerjaan," ucapnya.

 
Lebih lanjut, Bank DKI membukukan laba bersih sebesar Rp727,36 miliar di 2021 atau tumbuh sebanyak 25,27 persen dibandingkan 2020 yang sebesar Rp580,64 miliar. Laba dapat dicetak di tengah kondisi perekonomian yang masih belum pulih sepenuhnya akibat terhantam pandemi covid-19.
 
"Perolehan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh 45,9 persen yoy sehingga mencapai Rp1,3 triliun di 2021," kata Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy.
 
Fidri menyampaikan, seiring dengan peningkatan kredit dan pertumbuhan laba, menjadikan total aset Bank DKI mencapai Rp70,74 triliun per Desember 2021. Jika dibandingkan dengan posisi total aset Bank DKI akhir 2020 yang mencapai Rp63,05 triliun, total aset mengalami peningkatan 12,21 persen dari Rp63,05 triliun.
 
"Lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan aset perbankan nasional sebesar 10,18 persen," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan