IPO Saraswanti Indoland Kelebihan Permintaan 22 Kali. Foto: dok Saraswanti.
IPO Saraswanti Indoland Kelebihan Permintaan 22 Kali. Foto: dok Saraswanti.

Mantap! IPO Saraswanti Indoland Kelebihan Permintaan 22 Kali

Ade Hapsari Lestarini • 06 Juli 2022 09:46
Jakarta: Penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) PT Saraswanti Indoland Development Tbk mencatat kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga 22 kali.
 
Direktur Utama Saraswanti Indoland Development Bogat Agus Riyono mengatakan, sepanjang 1-5 Juli 2022, perseroan melakukan penawaran umum di harga Rp200 per lembar saham dan jumlah pesanan melampaui yang diharapkan, yakni kelebihan permintaan hingga 22 kali.
 
"Saham perseroan sebagian besar diserap oleh investor ritel, dan sisanya oleh investor institusi," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 6 Juli 2022.

Menurut Bogat, perseroan optimistis pasca-IPO akan mampu membukukan peningkatan pendapatan dari sisi recurring income yaitu berasal dari pendapatan bisnis hotel. "Jika pendapatan hotel pada 2021 sebesar Rp54,5 miliar, perseroan memproyeksikan terjadi kenaikan menjadi Rp86,3 miliar pada 2022," terangnya.
 
Direktur Pengembangan Bisnis dan Sekretaris Perusahaan Saraswanti Indoland Development Agung Cucun Setiawan mengungkapkan, pihaknya saat ini telah menyelesaikan pembuatan empat ruang pertemuan baru dari total tujuh yang direncanakan di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center.
 
Baca juga: Emiten Ini Siap IPO, Tawarkan Harga Rp180-Rp200/Saham, Berminat?

"Ketujuh ruang pertemuan baru tersebut akan menambah kapasitas meeting room yang dimiliki Alana Hotel sebanyak 400 orang," kata Cucun.
 
Adapun dalam aksi korporasi ini calon emiten berkode saham SWID ini melepas sebanyak-banyaknya 340 juta saham atau setara 6,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Total raihan dana hasil IPO yang dihimpun oleh perseroan diperkirakan mencapai Rp68 miliar. Seluruh dana yang diperoleh, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham dan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan sebagai modal kerja perseroan.
 
Modal kerja yang dimaksud terkait dengan pembayaran kepada pemasok dan kontraktor dalam rangka pembangunan proyek apartemen Arjuna dan Bima. Lalu, untuk pembangunan proyek Banyu Bening, biaya pemeliharaan MICC dan hotel, pembelian bahan baku untuk makanan dan minuman, pembelian persediaan hotel, serta pembayaran tenaga kerja dan utilitas.
 
Secara bersamaan, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 340 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru atau setara 6,74 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Dalam penawaran umum perdana saham ini perseroan menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan