Mengutip RTI, Jumat, 24 September 2021, pada saat pembukaan perdagangan IHSG menyentuh level tertinggi di 6.150,8 dan level terendah di 6.141,8. Sebanyak 141 saham menguat, 43 saham melemah, dan 198 saham terpantau stagnan.
Adapun volume transaksi tercatat sebanyak 94,5 juta lembar saham senilai Rp127,5 miliar. Adapun IHSG mencatat ada 10,683 kali transaksi.
Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 terpantau berada di zona hijau dengan kenaikan 1,88 poin atau 0,22 persen ke level 867,3.
Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) dalam riset hariannya yang dikutip Medcom.id memperkirakan IHSG akan kembali melanjutkan penguatan.
Penguatan tersebut dipicu oleh pergerakan bursa global dan regional yang positif, serta kenaikan beberapa harga komoditas yang menjadi perhatian untuk saham-saham berbasis komoditas.
Tercatat pada pagi pasar regional dibuka menguat, Nikkei menguat 1,65 persen dan Kospi menguat 0,45 persen.
Sedangkan, bursa saham Amerika Serikat semalam juga ditutup menguat. Dow Jones menguat 1,48 persen, S&P500 menguat 1,21 persen, dan Nasdaq menguat 1,04 persen.
Penguatan bursa tersebut disebabkan oleh sikap investor yang sudah mengantisipasi keputusan The Fed dalam pengurangan pembelian obligasi akhir tahun ini, namun tetap mempertahankan suku bunga di level rendah, serta kekhawatiran kasus Evergrande yang mereda dengan menyelesaikan pembayaran obligasi lokal.
Sementara dari pasar komoditas, mayoritas komoditas mengalami penguatan. Harga minyak Brent ditutup pada level USD77,25 per barel atau menguat 1,4 persen, harga minyak WTI di level USD73,22 per barel atau melemah tipis 0,1 persen.
Lalu harga Newc coal di level USD189,3 per ton atau menguat 3,6 persen, harga CPO sebesar 4.452 ringgit Malaysia per ton atau menguat 2,8 persen, harga nikel sebesar USD19.425 per ton atau menguat 1,5 persen, dan harga timah sebesar USD35.550 per ton atau menguat 1,1 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News