Mengutip Bloomberg, Rabu, 8 September 2021, rupiah dibuka pada level Rp14.240 per USD, melemah 25 poin atau 0,18 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya di posisi Rp14.212 per USD.
Pada pembukaan perdagangan pagi ini, rentang gerak rupiah berada di kisaran Rp14.235-Rp14.240 per USD. Sementara year to date (ytd) return terpantau sebesar 1,34 persen.
Melansir Antara, Rabu, 8 September 2021, kurs dolar terus menguat pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), bergerak lebih jauh dari level terendah hampir satu bulan.
Hal ini merupakan imbas dari kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang mendorong investor untuk memangkas posisi dolar terhadap euro menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) minggu ini.
Greenback pada Jumat pekan lalu jatuh ke level terendah sejak awal Agustus setelah laporan pekerjaan AS yang mengecewakan, mendorong para analis untuk meningkatkan taruhan Federal Reserve tidak akan mengurangi stimulusnya dalam beberapa bulan mendatang.
Namun, dolar menguat dalam dua sesi terakhir. Greenback naik 0,33 persen pada Selasa, 7 September ke level 92,42 setelah menyentuh level terendah pada Jumat pekan lalu sejak 4 Agustus.
"Aksi jual dolar mungkin setidaknya telah membentuk basis jangka pendek," ujar Kepala Strategi Valas di Scotiabank Toronto, Shaun Osborne.
"Federal Reserve menurut kami masih cenderung bergerak menuju tapering pada akhir tahun ini. Ekonomi AS kemungkinan akan berkinerja relatif kuat, jadi pandangan kami adalah penurunan dolar kecil, pelemahan dolar kecil, mungkin merupakan peluang beli," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id