Wijaya Karya. Foto: MI.
Wijaya Karya. Foto: MI.

Punya Utang Jumbo, Waskita dan WIKA Tak Merugikan Negara?

Antara • 16 Januari 2024 11:59
Jakarta: Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada menilai kerugian yang dialami oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Waskita) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) tidak merugikan negara.
 
baca juga: Penggunaan Kas untuk Modal Kerja Bisa Selamatkan Vendor WIKA

"Bukan merugikan negara. Kalau penugasan mau tidak mau dikerjakan apa yang sudah jadi rencana pemerintah, pembangunan dilakukan BUMN karya,” kata Reza, dilansir Antara, Selasa, 16 Januari 2024.
 
Menurut dia, penyelamatan kedua perusahaan tersebut oleh Kementerian BUMN akan membuahkan hasil berkat strategi yang komprehensif dalam upaya tersebut, baik dari sisi internal tata kelola perusahaan hingga jenis proyek yang disasar.
 
Hal itu pernah terlihat pada upaya pemerintah dalam menangani PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.


Perhatikan tata kelola perusahaan

Oleh sebab itu, Reza mendorong BUMN Karya untuk meningkatkan aspek tata kelola perusahaan baik di internal maupun eksternal, misalnya hubungan dengan vendor maupun mitra kerja. Aksi korporasi dari BUMN Karya juga didorong agar pertumbuhan perusahaan dapat terlaksana dengan lebih cepat.

Terlebih, saat ini, Waskita dan WIKA tengah menjalani proses restrukturisasi dengan terus melakukan diskusi intensif terkait proses peninjauan secara komprehensif terhadap Master Restructuring Agreement (MRA) dengan seluruh kreditur perbankan termasuk upaya restrukturisasi terhadap pemegang obligasi melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi/Sukuk (RUPO/RUPSU).
 
"Proses restrukturisasi juga butuh waktu dan upaya kerja keras semua pihak. Kan perlu waktu untuk penyehatan, enggak bisa cepat,” ujar Reza.

Restrukturisasi utang

Restrukturisasi oleh Waskita telah disetujui oleh seluruh perbankan Himbara dan sebagian perbankan swasta yang mewakili 97 persen dari nominal outstanding utang.
 
Selain itu, menurut SVP Corporate Secretary Waskita Ermy Puspa, Waskita secara intensif menjalin komunikasi dengan kelembagaan dan instansi terkait, termasuk mempertimbangkan kekhawatiran para pemegang obligasi untuk menghasilkan skema alternatif restrukturisasi yang dapat diterima oleh pemegang obligasi dan juga kreditur perbankan nantinya.
 
Waskita melakukan delapan Metode Restrukturisasi penyehatan kinerja operasional dan bisnis perusahaan, yakni restrukturisasi keuangan, Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah, dan partisipasi publik melalui rights issue, fasilitas kredit dengan penjaminan pemerintah, strategic partnership ruas tol, restrukturisasi anak perusahaan, transformasi bisnis, penyelesaian ruas Tol Sumatra, perbaikan tata kelola, serta manajemen risiko.
 
Sementara itu, WIKA melakukan restrukturisasi penyehatan keuangan dan perbaikan operasi serta bisnis yang terdiri dari delapan stream penyehatan, yaitu restrukturisasi keuangan, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko, percepatan penagihan piutang bermasalah, asset recycling, perbaikan portofolio order book, penurunan operating expense, penurunan saldo pinjaman talangan supplier, serta penguatan struktur permodalan.
 
SVP Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya mengatakan saat ini seluruh perbankan Himbara dan sebagian perbankan swasta telah menyetujui skema restrukturisasi WIKA yang mewakili sekitar 79,92 persen dari nominal outstanding utang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan