Ilustrasi Rupiah. Foto: MI/Susanto.
Ilustrasi Rupiah. Foto: MI/Susanto.

Selasa Sore Rupiah Ambruk Lagi ke Rp15.738/USD

Husen Miftahudin • 10 Oktober 2023 16:48
Jakarta: Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini kembali mengalami pelemahan. Bahkan, posisi mata uang Garuda tersebut sudah tembus ke level Rp15.700 per USD.
 
Mengutip data Bloomberg, Selasa, 10 Oktober 2023, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.738 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun sebanyak 46 poin atau setara 0,30 persen dari posisi Rp15.692 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
"Pada penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 46 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 55 poin di level Rp15.738 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp15.692 per USD," ungkap analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis harian.

Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp15.729 per USD. Rupiah melemah 45 poin atau setara 0,28 persen dari Rp15.684 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.708 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun sebanyak 33 poin dari perdagangan di hari sebelumnya di level Rp15.675 per USD.
 
Baca juga: Faktor Ini Bikin Rupiah Menguat
 

Dolar beringas gegara memanasnya Timur Tengah


Ibrahim mengungkapkan, dolar AS menguat didukung oleh status safe-haven seiring berlanjutnya kekerasan di Timur Tengah. Namun, kenaikannya terbatas setelah komentar dovish dari beberapa pejabat Fed.
 
"Militer Israel mengumumkan lebih dari 200 sasaran diserang semalam di Gaza ketika negara itu menanggapi serangan akhir pekan yang dilakukan oleh kelompok Palestina Hamas," terang dia.
 
Kondisi tersebut membuat para pedagang bersiap menghadapi konflik berkepanjangan, yang telah menewaskan lebih dari 1.500 orang, dan Israel kemungkinan akan melancarkan serangan darat pertamanya di Gaza sejak 2014.
 
Namun, kenaikan dolar terbatas setelah beberapa pejabat Fed mengindikasikan aksi jual obligasi baru-baru ini mungkin mengurangi kebutuhan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
 
Menurut Ibrahim, ada sejumlah pejabat Fed yang akan menyampaikan pidato pada Selasa malam, menjelang rilis risalah pertemuan kebijakan moneter September pada Rabu dan kemudian data CPI AS pada Kamis.
 
Angka ini diperkirakan akan menunjukkan penurunan tahunan sebesar 5,0 persen, penurunan dari penurunan bulan sebelumnya sebesar 2,1 persen, sebuah indikasi kesulitan yang dialami kawasan ini sehari setelah rilis data serupa di Jerman menambah kekhawatiran akan potensi resesi.
 
"Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde akan berbicara nanti di sesi ini seiring dimulainya pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Maroko," tutup Ibrahim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan