Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan setoran dividen ditiadakan lantaran perseroan mengalami kerugian usaha di tahun lalu sebesar Rp12,72 miliar.
"Mengingat kinerja keuangan perseroan 2019 mengalami kerugian sebagaimana yang tercatat pada rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan pada pemilik saham induk, maka diusulkan tidak ada pembagian dividen," kata Verdi dalam public expose, Jakarta, Rabu, 29 Juli 2020.
Laba emiten farmasi pelat merah ini tertahan karena peningkatan beban pokok penjualan yang juga mengalami peningkatan dari Rp5,09 trilium menjadi Rp5,89 triiliun.
Tak hanya itu, beban usaha juga naik dari sebelumnya Rp2,59 triliun menjadi Rp3,21 triliun. Lalu beban selisih kurs mata uang juga meningkat dari Rp2,58 miliar menjadi Rp5,05 miliar. Selain itu beban keuangan juga melonjak dari Rp227,21 miliar menjadi Rp497,96 miliar.
Namun kendati mencatatkan kerugian, Kimia Farma mengantongi pendapatan sebesar Rp9,4 triliun di 2019 atau meningkat 11,12 persen dari 2018 yang sebesar Rp8,45 triliun.
Pada 2019, perusahaan mencatat jumlah liabilitas sebesar Rp10,93 triliun. Sementara jumlah ekuitas sebesar Rp7,412 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News