Berdasarkan keterangan tertulisnya, manajemen menjelaskan selama pandemi virus korona (covid-19) yang melanda Indonesia, penjualan kotor perusahaan turun 18,1 persen menjadi Rp2,71 triliun dibandingkan dengan kuartal I-2019.
Selain itu, pendapatan bersih juga turun 19,6 persen menjadi Rp1,54 triliun. Sehingga perusahaan tidak mencatat laba.
CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari Terry O'Connor menjelaskan awalnya perdagangan Maret tercatat baik. Namun terjadi penurunan tajam pada pertengahan Maret akibat masuknya covid-19 ke Indonesia.
"Pada hari-hari terakhir Maret, kami melihat penurunan penjualan kami secara signifikan, sehingga penjualan kami di kuartal ini menurun sebesar 18,1 persen," kata Terry yang dikutip Medcom.id, Rabu, 1 Juli 2020.
Ia mengatakan, sejak pemerintah menyatakan ada warga negara Indonesia terinfeksi covid-19 terjadi penurunan penjualan. Saat itu juga manajemen sepakat mengambil langkah untuk menutup hampir semua gerai untuk mencegah penyebaran covid-19 dan mendukung aksi pemerintah untuk selalu menjaga jarak.
"Perseroan secara proaktif menutup semua kecuali tiga gerainya pada 30 Maret 2020, demi melindungi karyawan dan pelanggannya," ujarnya.
Dalam menyiasati supaya penjualan tetap tumbuh, lanjut Terry, manajemen memutuskan untuk menguatkan saluran belanja online, termasuk Matahari.com. Perusahaan mengandalkan channel online untuk meningkatkan penjualan.
"Demi menjaga keterlibatan dengan pelanggan, kami menyediakan berbagai opsi, seperti Shop & Talk, sebuah inisiatif social commerce, dan official store pertama Matahari di platform Shopee," jelasnya.
Namun, penjualan melalui channel online belum bisa membuat capaian penjualan seperti hari normal. Bahkan, pertumbuhan penjualan gerai yang sama (SSSG) tercatat negatif 18,2 persen.
"Kami tetap siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk memastikan Matahari bangkit dari krisis ini, untuk melayani pelanggan kami lebih baik dari sebelumnya dan menyambut kembali kolega kami di gerai-gerai dan fasilitas kantor kami," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News