Melansir riset Infovesta Utama, Senin, 19 Juni 2023, peningkatan ini mengindikasikan optimisme konsumen terhadap peningkatan kondisi ekonomi. Kemudian terdapat rilis data penjualan ritel yang secara bulanan tumbuh 12,8 persen, namun secara tahunan hanya tumbuh 1,5 persen yoy (konsensus lima persen yoy).
Selain itu, juga dirilis data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang kembali mencatatkan surplus meskipun mulai lambat yakni sebesar USD0,44 miliar (vs USD3,94 miliar). Kontribusi peningkatan ekspor dan impor turut memengaruhi besaran surplus pada NPI. Meskipun dilihat dari suplai secara global melemah, namun Indonesia masih tetap dapat mencatatkan surplus.
Sedangkan sentimen dari global, inflasi tahunan AS kembali mengalami penurunan di level empat persen (vs 4,9 persen pada bulan sebelumnya dan di bawah ekspektasi pasar). Menurunnya tingkat inflasi AS terutama dari kontribusi penurunan harga energi. Di sisi lain, inflasi inti AS juga lambat ke level 5,3 persen (vs 5,5 persen pada April 2023).
Inflasi AS melandai
Sedangkan pada pasar obligasi, penguatan kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap, karena masih dominannya penguatan pada mayoritas seri obligasi negara maupun korporasi. Sentimen penggerak pasar obligasi utamanya didorong oleh berlanjut melandasinya inflasi tahunan dan inflasi inti tahunan AS.Langkah The Fed yang menahan suku bunga di level 5,25 persen juga menjadi stimulus bagi kinerja reksa dana pendapatan tetap. Namun, The Fed juga mengindikasikan dapat menaikkan suku bunga acuannya sebanyak dua kali lagi jika kedepannya. Tren inflasi inti lambat untuk turun dan data tenaga kerja terus menunjukkan penguatan. Dari domestik, investor asing mencatatkan aksi net buy ke pasar SBN domestik sebesar Rp5,45 triliun dalam sepekan.
Untuk pekan depan, pada pasar saham diprediksi akan kembali melanjutkan tren bullish-nya. Melihat sentimen ketidakpastian dari global kian mereda dan melihat valuasi masih menarik. Pada pasar obligasi diprediksi menguat terbatas, melihat sentimen BI pada pekan ini diproyeksi tetap menahan suku bunga di level 5,75 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News