Bank DKI bersama PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) melakukan penandatanganan perjanjian kredit investasi secara sindikasi senilai Rp2 triliun dengan melibatkan 12 Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (BPD SI). FOTO: Bank DKI
Bank DKI bersama PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) melakukan penandatanganan perjanjian kredit investasi secara sindikasi senilai Rp2 triliun dengan melibatkan 12 Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (BPD SI). FOTO: Bank DKI

Bank DKI Pimpin Kredit Sindikasi Rp2 Triliun untuk Indah Kiat Pulp & Paper

Angga Bratadharma • 15 November 2021 12:23
Jakarta: PT Bank DKI bersama PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam rangka memacu bisnis di tengah pandemi covid-19 yang masih belum kunjung usai. Salah satu yang dilakukan yakni melakukan penandatanganan perjanjian kredit investasi secara sindikasi senilai Rp2 triliun.
 
Kredit sindikasi itu melibatkan 12 Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (BPD SI) lainnya yakni Bank Sumut, Bank Jatim, Bank Nagari, Bank Sumsel Babel, Bank Maluku Malut, Bank Papua, Bank Kalteng, Bank Sulselbar, Bank Kalsel, Bank Bengkulu, Bank NTT, dan Bank SulutGo.
 
Adapun penandatanganan perjanjian kredit Sindikasi BPD SI tersebut disaksikan oleh Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy, Direktur Keuangan Bank DKI Romy Wijayanto, Direktur Keuangan IKPP Kurniawan Yuwono, serta perwakilan direksi masing-masing BPD, di Jakarta.

Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy menjelaskan penyaluran kredit sindikasi ditujukan untuk refinancing yang terletak di pabrik PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk di di Jalan Raya Minas–Perawang Km 26, Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau.
 
Dalam sindikasi kredit ini, Bank DKI ditunjuk sebagai mandated lead arranger, sekaligus berperan sebagai agen fasilitas, agen jaminan, agen escrow, dan kreditur. Penyaluran kredit sindikasi didasarkan pertimbangan industri pulp & paper di Indonesia masih sangat prospektif lantaran Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam hal produktivitas bahan baku.
 
"Sehingga menjadikan salah satu negara yang menjadi sumber bahan baku terbesar dengan produksi pulp menempati peringkat ke-8 dunia dan peringkat ke-6 dalam industri kertas," kata Fidri, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 15 November 2021.
 
Secara rinci, penyaluran kredit sindikasi senilai total Rp2 triliun dengan Bank DKI turut menyalurkan porsi senilai Rp500 miliar. Adapun BPD lain yang turut berpartisipasi adalah Bank Sumut dan Bank Jatim masing-masing Rp270 miliar, dan Bank Nagari dan Bank Sumsel Babel Rp175 miliar.
 
Kemudian Bank Maluku Malut Rp110 miliar, Bank Papua Rp95 miliar, Bank Kalteng, Bank Sulselbar, dan Bank Kalsel masing-masing Rp85 miliar serta Bank Bengkulu, Bank NTT, dan Bank SulutGo masing-masing Rp50 miliar dengan total partisipasi sebesar Rp2 triliun.

Berpartisipasi

Sebelumnya Bank DKI juga telah berpartisipasi dalam penyaluran kredit kepada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk baik secara bilateral maupun sindikasi termasuk di antaranya sindikasi kredit investasi refinancing power plant senilai Rp1,4 triliun pada 2018 dan sindikasi kredit investasi refinancing mesin pulp making 8 sebesar Rp1,75 triliun.
 
"Melalui penandatanganan perjanjian kredit sindikasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu stimulus pertumbuhan perekonomian di Tanah Air di masa pandemi ini," kata Fidri.
 
Selain pemberian kredit sindikasi bersama BPD tersebut, Bank DKI juga melakukan akselerasi pemberian kredit kepada segmen UMKM, yang tumbuh 28 persen secara tahun ke tahun (yoy) dengan portofolio Rp1,30 triliun pada Oktober 2020 menjadi Rp1,68 triliun di Oktober 2021. Total pemberian kredit Bank DKI sampai dengan Oktober 2021 adalah Rp36,5 triliun.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan