Saham perseroan akan ditawarkan kepada publik dengan harga penawaran yang berkisar antara Rp780 sampai Rp930. Dari aksi korporasi ini, perusahaan yang lebih dikenal dengan Avian Brands ini akan memperoleh dana segar sebanyak-banyaknya Rp5,76 triliun.
Wakil Direktur Utama Avia Avian Ruslan Tanoko mengatakan, perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk modal kerja, belanja modal (capital expenditure), dan pembayaran kembali utang bank Avian Brands dan entitas anak.
"Keperluan belanja modal tersebut adalah termasuk untuk pembelanjaan modal fasilitas manufaktur ketiga milik Avian Brands yang baru di Cirebon, yang diperkirakan akan selesai dibangun pada 2025," ujar Ruslan dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 12 November 2021.
Menurutnya, pabrik ketiga tersebut akan menjadi fasilitas manufaktur Avian Brands yang terbesar dengan perkiraan kapasitas produksi sebesar 225 ribu metrik ton per tahun, untuk mendukung rencana pertumbuhan dan ekspansi Avian Brands.
Direktur Operasional dan Pengembangan Avia Avian Robert Tanoko menambahkan, saat ini Avian Brands memiliki dua pabrik yang terintegrasi. Pabrik utama di Sidoarjo, Jawa Timur dan pabrik kedua di Serang, Banten dengan total kapasitas sebesar 286 ribu metrik ton per tahun.
"Per Mei 2021, Avian Brands memiliki 96 pusat distribusi sendiri ditambah 30 pusat distribusi dari pihak ketiga. Secara keseluruhan, pusat distribusi tersebut melayani lebih dari 52 ribu toko bahan bangunan yang tersebar di Indonesia," urai dia.
Terkait IPO, sesuai rencana, roadshow dan penawaran awal (bookbuilding) saham Avian Brands akan dilangsungkan pada 12-18 November 2021. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 29 November 2021.
Selanjutnya, masa penawaran umum rencananya akan dilaksanakan pada 1-3 Desember 2021, dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Desember 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News