Ilustrasi. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO
Ilustrasi. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO

Kuartal I, Pembiayaan Baru CIMB Finance Meroket 135,61% Jadi Rp2,35 Triliun

Eko Nordiansyah • 12 April 2022 10:25
Jakarta: PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) membukukan pembiayaan baru sebesar Rp2,35 triliun hingga kuartal I-2022. Pembiayaan baru tersebut mengalami pertumbuhan signifikan yakni 135,61 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp1 triliun.
 
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengatakan, total aset perusahaan tercatat sebesar Rp5,33 triliun pada 31 Maret 2022 atau naik 64,22 persen dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp3,24 triliun.

 
"Untuk mendukung pertumbuhan bisnis di 2022, perseroan akan terus mengembangkan layanan berbasis digital dan mengintegrasikan ke seluruh kegiatan operasional di dalam satu platform yang mencakup seluruh layanan," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 12 April 2022.

Dalam aspek pemasaran, CNAF terus meningkatkan sinergi dengan induk usaha PT Bank CIMB Niaga Tbk, serta melakukan ekspansi di berbagai daerah, menambah jaringan kemitraan, serta mempersiapkan digital channel seperti virtual exhibition dengan teknologi 3D.
 
Sepanjang 2021, CNAF mencatat pembiayaan baru sebesar Rp5,67 triliun atau naik sebesar 51,3 persen. Sejalan dengan itu, perseroan membukukan laba bersih (audited) Rp243,92 miliar per 31 Desember 2021 atau naik sebesar 8,5 persen dengan total aset Rp4,87 triliun naik 37,45 persen.
 
Ia menjelaskan, 2021 merupakan tahun yang menantang bagi CIMB Niaga Finance akibat gelombang kedua covid-19. Meski demikian rencana bisnis perseroan berjalan dengan baik sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi di 2021.
 
"Kami optimistis dapat melanjutkan pertumbuhan kinerja yang lebih baik di 2022. Kami terus mengandalkan value proposition product, yakni kecepatan, kemudahan, dan transparansi dokumen melalui kanal digital dalam meningkatkan kualitas produk dan pelayanan kepada nasabah," ungkapnya.
 
Di samping itu, CNAF mempertahankan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) di bawah rata-rata industri yaitu sebesar 0,99 persen. Sedangkan Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing tercatat sebesar 7,46 persen dan 13,39 persen.
 
Ristiawan menambahkan, beberapa aktivitas yang telah menjadi backbone perusahaan antara lain penggunaan platform Tanda Tangan Digital (Digital Signature) dan Digital Customer Service (Digital CS), lelang online, serta geotagging.
 
"Untuk mengidentifikasi informasi lokasi calon debitur pada saat mengajukan pembiayaan melalui aplikasi CNAF Mobile serta penambahan fitur e-FAP pada proses akuisisi dan collection management syariah. Selain itu, dalam rangka memperluas segmentasi nasabah, perusahaan meluncurkan Program Pengurusan Porsi Haji (PPH)," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan