Mengacu data Bloomberg, Selasa, 9 Juli 2024, rupiah melemah 48,5 poin atau setara dengan 0,3 persen dibandingkan penutupan perdagangan kemarin menjadi Rp16.306 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah 50 poin atau 0,31 persen menjadi Rp16.299 per USD.
Pada penutupan perdagangan kemarin rupiah berada pada level Rp16.249 per USD. Untuk hari ini rupiah akan diperdagangkan pada level Rp16.249-Rp16.299 per USD.
Baca juga: Rupiah Sukses Bikin Dolar AS Terkapar, Meski Defisit APBN Melebar |
Melansir Antara, rupiah melemah menjelang testimoni Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed Jerome Powell di hadapan Komite Perbankan Senat hari ini terutama terkait kebijakan suku bunga AS.
"Para investor menantikan testimoni Powell di hadapan Komite Perbankan Senat hari ini," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede.
Josua menuturkan penguatan dolar AS juga didukung oleh sentimen risk-off di Eropa setelah koalisi Sayap Kiri keluar sebagai pemenang dalam pemilihan legislatif Perancis.
Penguatan dolar AS juga didorong oleh rilis data kredit konsumen AS Mei 2024 yang lebih tinggi dari ekspektasi, mengimplikasikan permintaan konsumen yang kuat di Amerika Serikat.
Rupiah memangkas penguatannya terhadap dolar AS di awal sesi perdagangan, dipengaruhi oleh ketidakpastian kondisi politik Eropa setelah pemilu Perancis.
Sementara obligasi pemerintah Indonesia melanjutkan penguatan, tercermin dari tren penurunan imbal hasil pada sesi Senin. Imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia turun sebesar 1-4 basis poin (bps).
Volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat sebesar Rp17,17 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan volume perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14,20 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News