Bloomberg mencatat mata uang rupiah melemah 0,11 persen ke level Rp16.430 per USD pada pembukaan perdagangan Kamis, 27 Juni 2024. Yahoo Finance melansir mata uang rupiah melemah 0,15 persen ke level Rp16.424 per USD.
Sementara itu, indeks dolar berada di dekat level tertinggi dalam dua bulan dan stabil di 106,05, mendapat dukungan dari kenaikan imbal hasil Treasury AS.
Patokan imbal hasil 10 tahun naik dua basis poin menjadi 4,3392 persen pada hari Kamis, sedangkan imbal hasil dua tahun terakhir berada di 4,7576 persen.
Rupiah melemah setelah Dolar Amerika Serikat (AS) mengungguli mata uang lainnya pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB) untuk hari kedua berturut-turut berkat bantuan dari pejabat Federal Reserve (Fed) AS, yang tampaknya telah berubah menjadi lebih hawkish.
Investor menantikan data ekonomi terbaru
Beberapa data ekonomi akan dirilis pekan ini, termasuk indeks harga belanja konsumsi personal yang merupakan indikator inflasi.Minggu ini, para investor tetap fokus pada petunjuk mengenai kebijakan suku bunga AS. Data yang paling penting adalah data inflasi PCE, yang dipantau secara ketat oleh the Fed.
Selain itu, komentar dari para pejabat the Fed dapat secara signifikan mempengaruhi sentimen pasar. Selain rilis PCE pada Jumat, data sepanjang minggu, termasuk kepercayaan konsumen, revisi kuartal pertama Produk Domestik Bruto (PDB), dan pengangguran klaim, juga dapat mempengaruhi arah dollar index.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News