Gubernur BI Perry Warjiyo. FOTO: dok Bank Indonesia
Gubernur BI Perry Warjiyo. FOTO: dok Bank Indonesia

Mantap! Layanan Perbankan Digital Diprediksi Meroket Rp51 Ribu Triliun

Eko Nordiansyah • 11 Juli 2022 13:17
Bali: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan layanan perbankan digital akan meningkat Rp51 ribu triliun berkat adanya digitalisasi. Potensi ini merupakan salah satu kekuatan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
 
"Layanan perbankan secara digital diperkirakan naik Rp51 ribu triliun, itu juga kemajuan. Ini bisa memperkuat ekonomi kita," kata dia, dalam rangkaian side event G20 di Nusa Dua Bali, Senin, 11 Juli 2022.
 
Perry menambahkan penguatan potensi digital di Indonesia ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo. Menurutnya pemerintah saat ini berupaya memperkuat sinergi dan akselerasi ekonomi keuangan digital yang juga membantu ekonomi Indonesia selamat dari pandemi.

"Kita lihat seberapa cepat perkembangan e-commerce naik 31 persen sebesar Rp536 triliun. Uang elektronik tahun ini diperkirakan Rp360 triliun, naik 18 persen," ungkapnya.
Baca: Rangkaian Pertemuan Jalur Keuangan G20 Dimulai Hari Ini

Data bank sentral sebelumnya mencatat transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.
 
Nilai transaksi uang elektronik pada Mei 2022 tumbuh 35,25 persen (yoy) mencapai Rp32 triliun, transaksi digital banking meningkat 20,82 persen (yoy) menjadi Rp3.766,7 triliun, dan transaksi pembayaran menggunakan kartu naik 5,43 persen (yoy) menjadi Rp630,9 triliun.

"Pada 2019, BI meluncurkan blueprint digitalisasi sistem pembayaran Indonesia, yang dalam lima tahun kita mencoba mendigitalkan itu. Karena tidak ada transaksi ekonomi dan keuangan yang tidak melalui sistem pembayaran," ungkapnya.
 
Selain itu, BI juga memiliki layanan digital untuk mendukung sistem pembayaran seperti QR Indonesian Standard (QRIS) hingga BI Fast Payment. Kehadiran layanan tersebut dinilai memberi dukungan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk masuk ke digital.
 
"QRIS 18,7 juta merchant dan pengguna terhubung, 80-90 persen itu adalah UMKM. Tahun ini 30 juta merchant. Dalam tiga tahun ke depan 64 juta UMKM terhubung. Kita juga meluncurkan jalan tol untuk transaksi ritel BI Fast Payment," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan