Ilustrasi. FOTO: dok MI
Ilustrasi. FOTO: dok MI

Mantap! IHSG Berpotensi Dapat Lampu Hijau Hari Ini

Angga Bratadharma • 05 Oktober 2022 09:40
Jakarta: Samuel Research Team memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Meski menguat, namun para investor harus tetap waspada karena risiko pembalikan arah masih ada seperti bank sentral yang terus menaikkan suku bunga dan berpotensi memicu terjadinya resesi.
 
Dari dalam negeri, terjadi penambahan 1.851 kasus baru covid-19 di Indonesia kemarin dengan positivity rate sebesar enam persen. Sementara itu, 1.538 pasien dinyatakan sembuh. Dari eksternal, Kospi dibuka menguat pada pagi ini sebanyak 1,42 persen dan  Nikkei dibuka menguat 0,67 persen.
 
"Kami memperkirakan IHSG akan bergerak menguat hari ini, sejalan dengan pergerakan bursa global dan regional," sebut Samuel Research Team, dalam riset hariannya, Rabu, 5 Oktober 2022.

Di sisi lain, indeks utama di Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kenaikan indeks utama ini melanjutkan tren dari kemarin seiring dengan melemahnya dolar AS dan membaiknya harga minyak.
Baca: Acung Jempol! Manufaktur Indonesia Jadi Juara di ASEAN

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik sebanyak 2,80 persen dengan berada pada level 30.316. Indeks S&P 500 naik 3,06 persen dengan berada pada level 3790. Kemudian indeks Nasdaq naik 3,34 persen dengan berada pada level 11.176.
 
Saham-saham yang melonjak adalah Twitter Inc dengan naik 22,2 persen. Kemudian ada Carnival Corp yang naik 13,28 persen serta Caesars Entertainment yang naik 11,42 persen. Disusul dengan Goldman Sachs dan JP Morgan Chase yang naik masing-masing sebesar 5,2 persen dan 4,6 persen.
 

Penasihat kekayaan senior di Neuberger Berman Holly Newman Kroft mengatakan rebound ini bisa bersifat sementara saat The Fed masih agresif dalam mengerek suku bunga untuk menekan inflasi.
 
"Orang-orang suka menunggu kabar baik tapi kita tidak akan memiliki pemulihan di pasar ini sampai Fed memberi sinyal bahwa mereka akan berhenti menaikkan suku bunga, dan itu tidak akan terjadi sampai inflasi mulai turun," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan