Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Ditopang Katalis Global dan Regional, IHSG Berpotensi Menguat

Angga Bratadharma • 26 Juli 2023 09:31
Jakarta: Samuel Research Team memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini bergerak menguat. Meski para investor bisa mencari keuntungan tapi tak ada salahnya tetap berhati-hati dan tidak berlebihan guna menjaga agar keuntungan yang sudah didapat tidak tergerus saat indeks berbalik arah.
 
"Pagi ini pasar regional dibuka menguat, Nikkei naik 0,06 persen dan Kospi naik 0,08 persen. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak menguat seiring sentimen positif pasar global dan regional," sebut Samuel Research Team, dikutip dari riset hariannya, Rabu, 26 Juli 2023.
 
Sementara itu, bursa saham di Amerika Serikat (AS) terpantau merekah karena indikasi potensi kenaikan suku bunga memudar. Indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,08 persen. Nasdaq naik 0,61 persen, dan S&P 500 naik sebesar 0,28 persen. Saham yang menghijau adalah Microsoft Corp, DOw Inc, Intel Corp, PDD Holdings Inc, dan General Electric.

Kemudian saham yang melemah adalah Goldman Sachs, Walt Disney Co, Merck & Co, Biogen Inc, dan Lucid Group. Sebanyak 130 perusahaan S&P500 akan menyampaikan laporan keuangan pada minggu ini. Investor mengandalkan pendapatan membuat keputusan untuk membeli saham yang terkait dengan kecerdasan buatan.
Baca: Menkeu: Situasi Dunia Sedang Kompleks!

Kapitalisasi pasar teknologi global secara gabungan sudah naik sebesar USD6 triliun dengan sektor kecerdasan buatan menyumbang sekitar USD2 triliun. Kecerdasan buatan akan memberikan visibilitas secara jangka panjang dalam perekonomian yang solid.
 
Pasar memperkirakan kepastian mutlak Fed akan menyetujui kenaikan seperempat poin persentase yang akan membawa suku bunga acuan pinjaman ke kisaran target 5,25 hingga 5,5 persen. Itu akan mendorong batas atas tingkat dana federal ke level tertinggi sejak Januari 2001.
 
Kepala Strategi Pendapatan Tetap di Charles Schwab Kathy Jones menuturkan bank sentral telah bertindak cukup jauh. Dengan tingkat inflasi tahunan yang menurun menjadi tiga persen pada Juni, menjadi 9,1 persen setahun yang lalu. Namun demikian, bahaya semakin meningkat karena Fed dapat secara tidak perlu mendorong ekonomi ke dalam kontraksi.
 
"Mereka melewati jalur yang sulit di sini. Bagi saya, keputusannya adalah, hei, kita sudah melakukan cukup untuk saat ini, dan kita bisa menunggu dan melihat. Tapi tampaknya orang-orang di The Fed berpikir mereka membutuhkan setidaknya satu lagi," pungkas Jones.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan