Perry mengungkapkan selama ini fitur-fitur QRIS hanya mengandalkan merchant presented mode atau dari sisi pedagang yang menunjukkan QRIS. Pada tahun depan, Bank Indonesia akan mengampanyekan customer presented mode.
"Jadi, kita semua sebagai pembeli akan mempunyai coding QR Code Indonesian Standard. Karena itu, target tahun depan tambahan 15 juta pengguna QRIS," ujar Perry dalam keterangannya dikutip dari laman instagram terverifikasi BI @bank_indonesia, Minggu, 26 Desember 2021.
Perry menambahkan bahwa kedepannya akan ada penambahan fitur jenis transaksi yang bisa dilakukan melalui QRIS. Nantinya, pengguna tidak hanya bisa melakukan transfer, melainkan juga bisa melakukan tarik tunai dan setor tunai.
Selanjutnya, fitur QRIS kedepannya bisa digunakan di sejumlah negara lain dengan fitur cross-border. Saat ini, Bank Indonesia sedang mengujicobakan transaksi lintas batas masuk (cross border inbound) atau QRIS Antarnegara.
Sekarang ini Bank Indonesia sedang menggandeng Bank of Thailand untuk menyukseskan uji coba (piloting) QRIS Antarnegara. Keduanya juga telah menunjuk bank settlement di masing-masing negara, switching, dan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP).
Setelah uji coba pengembangan QRIS Antarnegara dengan Thailand ini sukses, berikutnya Bank Indonesia bakal bekerja sama dengan Bank Negara Malaysia untuk memulai uji coba. Hingga kini, kedua bank sentral tersebut telah duduk bersama dan akan segera memilih bank settlement, switching, dan PJP.
"Nantinya jika dengan Thailand berhasil, tentu saja dilanjut dengan negara lain seperti Singapura, Malaysia, Filipina, dan juga kawasan di Timur Tengah," pungkas Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News