Investasi bodong. Foto : Medcom.
Investasi bodong. Foto : Medcom.

Simak Tips Berikut Ini Agar Terhindar dari Platform Investasi Ilegal

Husen Miftahudin • 11 Maret 2022 16:42
Jakarta: Investasi pada platform ilegal akhir-akhir ini sedang santer diberitakan. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi, total kerugian masyarakat akibat investasi bodong sudah mencapai Rp177 triliun dalam kurun waktu 10 tahun.
 
Terkait hal ini, CEO Indodax Oscar Darmawan mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh pada platform yang menjanjikan para investor dengan mendulang keuntungan secara instan dan fantastis.
 
"Investasi pada dasarnya bertujuan sebagai pelindung nilai aset dengan cara ditukarkan kepada aset lain, bukan mencari keuntungan dari modal kecil dan mendapatkan hasil yang sangat besar dengan cepat. Untuk itu perlu dipahami bagaimana memilih investasi yang benar," kata Oscar, dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 Maret 2022.

Menurut Oscar, cara menentukan investasi yang baik dan benar adalah dengan memilih platform investasi yang resmi dengan memilih produk investasi yang dikenal dan dimengerti. Sebagai investor, investasi harus dicocokkan dengan profil risiko masing-masing.
 
"Investor perlu sabar, berkomitmen, dan tetap tenang ketika pasar sedang merah karena fluktuasi. Intinya, do your own research sebelum berinvestasi," terangnya.
 
Untuk menghindari jebakan platform tidak berizin, investor perlu mencari tahu terlebih dahulu mengenai platform investasi mana saja yang berizin resmi dari pemerintah. Untuk kripto, pengawasan perdagangan berada di bawah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag).
 
"Sehingga jika ada investor yang baru mulai terjun berinvestasi di kripto, harus bertransaksi di platform yang sudah mendapatkan legalitas dari Bappebti. Salah satunya Indodax," sebut Oscar.
 
Sebagai pelaku industri kripto, Oscar acap kali menemukan para investor pemula yang langsung terjun berinvestasi di kripto tanpa melihat kadar risiko masing-masing dan tidak mempelajari terlebih dahulu apa itu kripto.
 
Bahkan, banyak ditemukan investor yang berharap keuntungan besar dan cepat hingga rela menggunakan 'uang panas' untuk membeli kripto dengan harapan bisa mendulang keuntungan secara cepat di beberapa waktu ke depan.
 
"Ketika market sedang merah mereka panik. Karena ya itu tadi, tidak menggunakan uang dingin," ungkap dia.
 
Padahal, menurut Oscar, momen-momen market merah justru bisa dimanfaatkan untuk menambah portofolio investasi yang nantinya bisa dijual kembali ketika market sedang hijau.
 
"Sehingga, bisa mendulang profit dari sana," tuturnya Oscar.
 
Ia memahami hal tersebut terjadi lantaran kurangnya edukasi kepada masyarakat. Untuk itu, Oscar mengajak seluruh platform investasi yang berizin dan resmi bersama-sama memberikan edukasi secara masif.
 
"Saya rasa, kurangnya edukasi terhadap masyarakat menjadi PR besar untuk pelaku industri keuangan. Maka dari itu, saya mengajak platform investasi berizin dan resmi lainnya untuk membantu masyarakat bisa melek berinvestasi di platform yang resmi dan berizin," tegasnya.
 
Dia bilang, edukasi merupakan kewajiban supaya masyarakat tidak mengalihkan uangnya kepada platform yang tidak berizin. Tentu, hal ini sangat merugikan dan meresahkan.
 
"Di Indodax, kami memiliki platform edukasi gratis bernama Indodax Academy yang bisa diakses siapapun. Tujuannya untuk memberikan edukasi dan pemahaman mengenai seluk beluk investasi kripto, teknologi blockchain, dan lain-lain. Harapannya, dengan adanya platform edukasi gratis ini masyarakat bisa mengenal investasi kripto secara lebih mendalam dan membuat masyarakat Indonesia lebih melek lagi terhadap aset digital," tutup Oscar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan