"Penurunan tersebut sejalan dengan pola musiman normalisasi permintaan pascaperayaan Natal dan Tahun Baru," ungkap Survei Penjualan Eceran (SPE) Januari 2022 yang dikutip Kamis, 10 Maret 2022.
Adapun penurunan terjadi pada mayoritas kelompok komoditas, dengan penurunan terdalam pada subkelompok Sandang yang minus 1,8 persen (mtm), kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau minus 3,6 persen (mtm), serta kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi yang minus 4,0 persen (mtm).
Sementara itu, penjualan eceran sejumlah kelompok komoditas lain mengalami perlambatan, yaitu kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar 1,1 persen (mtm) serta kelompok Suku Cadang dan Aksesori sebesar 3,1 persen (mtm).
Secara tahunan, penjualan eceran Januari 2022 tumbuh 15,2 persen (yoy), meningkat dari 13,8 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Mayoritas kelompok mencatat peningkatan dan perbaikan kinerja penjualan eceran pada periode tersebut.
Peningkatan penjualan eceran dicatat oleh kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang tumbuh sebesar 55,6 persen (yoy), Suku Cadang dan Aksesori sebesar 4,8 persen (yoy), serta subkelompok Sandang yang tumbuh sebanyak 5,6 persen (yoy).
"Sedangkan perbaikan penjualan terjadi pada sejumlah kelompok seperti Barang Budaya dan Rekreasi yang negatif 3,9 persen (yoy) serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya yang negatif 20,4 persen (yoy).
Dalam survei yang sama, Bank Indonesia memprakirakan kinerja penjualan eceran pada Februari 2022 turun secara bulanan dan melambat secara tahunan. IPR Februari 2022 tercatat 202,8 atau terkontraksi 3,2 persen (mtm), tidak jauh berbeda dari minus 3,1 persen (mtm) pada bulan sebelumnya.
Penurunan penjualan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama pada kelompok Barang Budaya dan Rekreasi yang minus 4,2 persen (mtm), Suku Cadang dan Aksesori minus 2,6 persen (mtm), serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang minus 1,1 persen (mtm).
"Responden menyampaikan hal tersebut dipengaruhi oleh turunnya permintaan masyarakat, pasokan yang lebih terbatas, serta kondisi cuaca yang kurang mendukung," terang survei.
Sementara secara tahunan, penjualan eceran Februari 2022 diprakirakan tumbuh sebesar 14,5 persen (yoy), melambat dari 15,2 persen (yoy) pada Januari 2022.
"Perlambatan terjadi pada kelompok Suku Cadang dan Aksesori sebesar 3,1 persen (yoy) serta Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 22,2 persen (yoy)," tutup survei BI tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News