"Salah satu hal yang menyebabkan peningkatan tersebut adalah kemudahan bagi investor pasar modal dalam melakukan pembukaan rekening secara online," kata Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 April 2022.
Berdasarkan data KSEI per Maret 2022, peningkatan jumlah investor telah terjadi empat tahun lalu. Dari tahun 2019 ke 2020 terjadi peningkatan investor sebesar 56,21 persen. Lalu dari 2020 ke 2021 terjadi peningkatan 92,99 persen. Kemudian pada 2021 hingga Maret 2022 telah terjadi peningkatan 12,13 persen.
Jika melihat industri reksa dana, ia menjelaskan, walaupun terjadi penurunan nilai aktiva bersih dan transaksi subscription serta redemption tetap terdapat pertumbuhan investor sebesar 13 persen menjadi 7,7 juta investor.
"Investor lokal masih merajai industri reksa dana dengan komposisi kepemilikan aset investor lokal sebesar 97 persen," sebutnya.
Bahkan, sebanyak 80 persen investor reksa dana memilih untuk menjadi nasabah di agen penjual reksa dana berbasis fintech, yang memiliki infrastruktur digital untuk memudahkan dalam melakukan transaksi.
Sementara itu, untuk reksa dana pasar uang, Uriep menambahkan, merupakan reksa dana yang paling diminati oleh investor. Saat ini jumlah investor di reksa dana pasar uang lebih dari 2 juta orang disusul kemudian oleh reksa dana pendapatan tetap dengan jumlah investor mencapai 917 ribu orang dan reksa dana saham dengan jumlah investor hampir mencapai 700 ribu orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News