Jakarta: Dalam dunia bisnis, pemahaman terhadap istilah-istilah keuangan sangat penting untuk membantu kamu mengambil keputusan yang tepat. Keuangan bukan hanya tentang angka, tetapi juga melibatkan strategi dan analisis yang mendalam.
Dengan memahami istilah-istilah ini, kamu bisa lebih percaya diri dalam berdiskusi dan bernegosiasi, serta mampu mengelola keuangan bisnismu dengan lebih baik, dikutip dari laman Ninja Xpress.
Dengan memahami istilah-istilah ini, kamu bisa lebih percaya diri dalam berdiskusi dan bernegosiasi, serta mampu mengelola keuangan bisnismu dengan lebih baik, dikutip dari laman Ninja Xpress.
Margin laba kotor (gross profit margin)
Istilah ini sering muncul dalam pembicaraan keuangan. Margin laba kotor adalah selisih antara pendapatan yang kamu peroleh sebelum dikurangi biaya produk atau layanan.
Misalnya, jika kamu membeli barang dari pemasok seharga Rp200 ribu dan menjualnya dengan harga Rp250 ribu, maka margin laba kotor yang kamu dapatkan adalah Rp50 ribu.
Margin laba bersih (net profit margin)
Berbeda dengan margin laba kotor, margin laba bersih mencerminkan jumlah yang tersisa setelah semua biaya dan pengeluaran dikurangkan.
Mengacu pada margin laba kotor sebelumnya, jika margin laba kotor kamu adalah Rp50 ribu, kamu perlu mengurangi jumlah tersebut dengan biaya tambahan seperti pemasaran, kemasan, dan lain-lain.
Biaya penjualan (cost of goods sold-COGS)
Istilah ini umum digunakan dalam dunia keuangan. COGS, atau biaya penjualan, mencakup semua pengeluaran yang terkait dengan produksi barang dan jasa yang kamu tawarkan. Ini biasanya meliputi biaya bahan baku dan jasa yang diperlukan.
Contohnya, jika kamu membuat pakaian, biaya kain dan upah penjahit akan masuk dalam perhitungan COGS.
Aktiva (assets)
Salah satu istilah yang penting untuk dipahami adalah aktiva. Ini merujuk pada segala sesuatu yang dimiliki oleh bisnis dan memiliki nilai.
Aktiva dibagi menjadi dua kategori, yaitu aktiva lancar, yang dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun. Dan aktiva tetap, yang merupakan aset jangka panjang yang tidak dimaksudkan untuk dijual, seperti peralatan berat atau ruang kantor.
Baca juga: Menjadi Wirausaha Harus Siap Jatuh Bangun |
Pembukuan (bookkeeping)
Pembukuan adalah istilah penting yang harus kamu ketahui. Proses ini melibatkan pencatatan semua transaksi bisnis secara teratur, baik dilakukan secara manual maupun menggunakan perangkat lunak.
Pembukuan sangat penting untuk memantau arus kas dalam bisnismu dan memastikan semua transaksi tercatat dengan baik.
Penyusutan (depreciation)
Penyusutan adalah penurunan nilai suatu aset seiring waktu, seperti bangunan, komputer, atau kendaraan. Penyebabnya bisa usia, kondisi fisik yang buruk, atau ketidakbergunaan fungsi aset.
Laporan arus kas (cash flow statement)
Laporan arus kas mencatat aliran uang tunai dalam bisnis, menunjukkan jumlah uang yang masuk dan keluar. Ini membantu kamu memantau pengeluaran dan sumber dana bisnis secara real-time.
Dengan memahami istilah-istilah keuangan, kamu akan lebih siap menghadapi tantangan dalam dunia bisnis. Pengetahuan ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri dalam berdiskusi dan bernegosiasi, tetapi juga membantu dalam pengelolaan keuangan yang lebih efektif.
Menguasai konsep seperti margin laba, biaya penjualan, aktiva, pembukuan, penyusutan, dan laporan arus kas adalah langkah penting untuk memastikan keberhasilan dan pertumbuhan bisnismu. (Nanda Sabrina Khumairoh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id