"Hal ini menciptakan peluang bagi aset-aset di Indonesia," kata Fund Manajer Insight Lelly, dalam keterangan yang diterima, Rabu, 30 Oktober 2024.
The Federal Reserve (The Fed) mengakhiri periode suku bunga tinggi di pasar global. Yakni, dengan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin ke level 5,25-5,50 persen pada September 2024, menandai pemotongan suku bunga pertama sejak 2022.
Berdasarkan Fed Dot Plot atau dokumen proyeksi The Fed, diperkirakan akan ada pemotongan tambahan sebesar 25 basis poin pada November dan Desember 2024. Bank Indonesia (BI) juga telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, pada Rapat Dewan Gubernur pada September 2024, dan diperkirakan akan menurunkan suku bunga lebih lanjut sebesar 50 hingga 75 basis poin sejalan dengan ekspektasi penurunan FFR di masa mendatang.
Menurut dia, hal tersebut dimanfaatkan pihaknya untuk mengelola dana investor secara progresif. Produk reksa dana pendapatan tetap melalui underlying obligasi berdurasi menengah hingga panjang, diyakini menjadi instrumen yang menarik.
Hal ini, kata dia, disebabkan oleh sensitivitas harga obligasi berdurasi panjang yang lebih tinggi terhadap perubahan suku bunga. Sehingga potensi kenaikan harganya lebih optimal dibandingkan dengan obligasi berdurasi pendek.
Baca: Reksa Dana Naik Turun, Apa yang Harus Dilakukan? |
“Selain itu, potensi aliran dana asing yang masuk ke pasar obligasi Indonesia dapat semakin meningkatkan harga obligasi tersebut. Dengan demikian, investor tidak hanya memperoleh pendapatan kupon, tetapi juga mendapatkan capital gain yang menarik di tengah kondisi penurunan suku bunga,” pungkas Lelly.
Produk tersebut, yang membuat Insight diganjar penghargaan Investment Manager Awards 2024 untuk kategori Reksa Dana Pendapatan Tetap pada periode 3 tahun dan 5 tahun. Direktur Insight Investments Ria M Warganda, mengatakan penghargaan ini sebagai bukti komitmen.
"Untuk memenuhi ekspektasi investor di tengah berbagai volatilitas pasar. Produk-produk Reksa Dana Pendapatan Tetap kami secara konsisten menunjukkan kinerja yang optimal,” tutur Ria.
Penilaian dilakukan berdasarkan kinerja produk reksa dana yang berasal dari 86 Manajer Investasi yang disaring melalui 8 kriteria, termasuk di dalamnya memiliki kinerja reksa dana tidak anomali dan konsisten publikasi di media massa, AUM minimal sebesar Rp10 miliar untuk Reksa Dana denominasi Rupiah per 30 Juni 2024. Serta, Manajer Investasi dan atau Produk Reksa Dana tidak sedang atau pernah mengalami permasalahan hukum berdasarkan keputusan resmi OJK dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
“Insight Investments terus terpacu untuk memberikan nilai tambah yang signifikan bagi portofolio investor, untuk memastikan hasil yang optimal bagi para investor,” tutur Ria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id