Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto
Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto

Kencangkan Sabuk Pengaman, IHSG Diramal Melemah Hari Ini

Angga Bratadharma • 20 Oktober 2022 09:05
Jakarta: Samuel Research Team memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada perdagangan hari ini, dengan pergerakan kemungkinan bakal bergantung dari keputusan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) pada sore nanti. Meski demikian, para investor harus tetap berhati-hati dan tak ada salahnya mengamankan keuntungan.
 
Sementara itu, terdapat penambahan 2.390 kasus baru covid-19 kemarin atau Rabu, 19 Oktober 2022, dengan positivity rate sebesar 7,4 persen (total kasus aktif sebanyak 18.504). Sebanyak 1.408 pasien sembuh dengan recovery rate sebesar 97,3 persen. Bursa Asia terpantau dibuka melemah dengan Nikkei turun 0,87 persen dan Kospi melemah 0,3 persen.
 
"Investor akan memonitor pengumuman suku bunga sore ini. IHSG kami perkirakan bergerak melemah seiring sentimen global dan regional, walau pergerakan mungkin akan tergantung dari keputusan suku bunga dari Bank Indonesia sore nanti," sebut Samuel Research Team, dalam riset hariannya, Kamis, 20 Oktober 2022.

Di sisi lain, Wall Street tergelincir menghentikan kenaikan dua hari berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Hal itu karena kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS melemahkan momentum dari musim laporan keuangan perusahaan-perusahaan saat ini.
Baca: Ekonomi Dunia Terancam Melemah, Sri Mulyani: Kita Harus Bangkit dan Pulih Bersama!

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 99,99 poin atau 0,33 persen menjadi 30.423,81. Indeks S&P 500 jatuh 24,82 poin atau 0,67 persen menjadi 3.695,16. Indeks Komposit Nasdaq melorot 91,89 poin atau 0,85 persen menjadi 10.680,51.
 
Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor real estat dan keuangan masing-masing terpuruk 2,56 persen dan 1,59 persen, memimpin kerugian. Sementara itu, sektor energi terangkat 2,94 persen seiring kenaikan harga minyak, satu-satunya kelompok yang memperoleh keuntungan.
 
Imbal hasil pada obligasi Pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan naik 13 basis poin menjadi sekitar 4,13 persen pada Rabu sore, level tertinggi dalam lebih dari satu dekade. Imbal hasil pada surat utang pemerintah dua tahun yang sensitif terhadap kebijakan juga naik.
 
Pasar ekuitas biasanya bergerak negatif dengan imbal hasil obligasi, karena imbal hasil obligasi yang lebih tinggi akan membuat investasi ekuitas menjadi kurang menarik. Kelemahan pasar mengikuti reli dua hari di Wall Street, didorong oleh laporan laba sejumlah perusahaan yang positif.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan