Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Ini Jadwal Lengkap IPO Pertamina Geothermal Energy

Husen Miftahudin • 02 Februari 2023 15:12
Jakarta: PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) akan melaksanakan penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 25 persen saham ke publik dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
 
PGE yang mendapat dukungan penuh dari induk usaha PT Pertamina (Persero) ini telah mendapatkan Surat Izin Pengumuman Prospektus Ringkas dan/atau Pelaksanaan Penawaran Awal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Januari 2023.
 
PGE akan melaksanakan Masa Penawaran Awal pada 1-9 Februari 2023. PGE akan melepas sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham dengan harga penawaran yang berkisar antara Rp820 sampai Rp945.

Melalui rencana IPO, PGE menargetkan perolehan dana sebanyak-banyaknya Rp9,78 triliun. Alokasi hasil dana hasil pelaksanaan IPO akan digunakan perusahaan untuk kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) dan pembayaran sebagian fasilitas pinjaman.
 
PGE turut mengalokasikan sebanyak-banyaknya 1,50 persen atau sebanyak-banyaknya 630,398 juta saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum untuk Program Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen dan Karyawan (MESOP). Kebijakan ini sesuai dengan keputusan pemegang saham secara sirkuler pada 27 Januari 2022.
 
Surat Efektif OJK atas Pernyataan Pendaftaran IPO PGE diharapkan dapat diperoleh pada 16 Februari 2023, sehingga masa penawaran umum perdana saham PGE dijadwalkan pada 20-22 Februari 2023. Pencatatan saham perdana di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 24 Februari 2023.
 
Dalam penawaran umum perdana saham, PGE menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PGE juga menunjuk CLSA, Credit Suisse, dan HSBC sebagai international selling agents.
 
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto mengatakan, PGE memiliki peran yang besar baik bagi Pertamina maupun Indonesia. PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang tersebar di enam area dengan kapasitas terpasang 672 megawatt (MW) yang dioperasikan sendiri dan sebanyak 1.205 MW dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama (Joint Operation Contract/JOC).
 
Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sebesar sekitar 82 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi emission avoidance CO2 sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun. Pemanfaatan yang dilakukan oleh PGE dari energi geothermal telah berhasil membuat 2,085 juta rumah di Indonesia teraliri listrik.
 
Pertamina Geothermal Energy juga berambisi meningkatkan basis kapasitas terpasangnya dari 672 MW saat ini menjadi 1.272 MW pada 2027. Langkah ini sejalan dengan misi menjadi perusahaan energi ramah lingkungan terkemuka.
 
"PGE memiliki rekam jejak pengembangan panas bumi dan pembangkit listrik yang solid dan terbukti," ungkapnya dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 2 Februari 2023.
 
Baca juga: Yuk Mengenal 3 Poin Penting Istilah dalam IPO

 
Kinerja keuangan solid
 
Pertamina Geothermal Energy memiliki rekam jejak kinerja keuangan yang solid. Pendapatan PGE mencapai USD287 juta hingga akhir kuartal III-2022 atau tumbuh 3,9 persen year-on-year (yoy).
 
Rapor pertumbuhan pendapatan ini melanjutkan tren positif kinerja top line PGE dalam tiga tahun terakhir atau pada rentang 2019-2021. Tercatat, pendapatan tiap tahunnya yakni USD328 juta pada 2019, USD354 juta pada 2020, dan USD369 juta pada 2021.
 
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, PGE membukukan kenaikan laba bersih signifikan 67,8 persen secara tahunan menjadi USD111 juta pada September 2022. Net profit margin (NPM) juga melesat dari 24 persen pada kuartal III-2021 menjadi 38,8 persen per akhir kuartal III-2022.
 
Kinerja solid PGE didukung kesepakatan kontrak jangka panjang atau rata-rata di atas 20 tahun dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sebagai offtaker tunggal. Posisi ini sekaligus memastikan perolehan arus kas yang dapat diprediksi.
 
"PGE memiliki hubungan yang baik dan luas dengan PLN dan secara historis mampu menegosiasikan ulang tarif kontraktual yang ada dengan PLN," jelasnya.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan