Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Medcom.id/Desi Angriani
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Medcom.id/Desi Angriani

Relaksasi Peraturan IPO Dinilai Positif Bagi Perusahaan Teknologi

Antara • 22 Juni 2021 18:26
Jakarta: Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai relaksasi peraturan terkait penawaran saham perdana (IPO) bisa memberikan dampak positif bagi perusahaan berbasis teknologi yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
 
David mengatakan, reformasi regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut dapat meningkatkan kinerja saham-saham di sektor teknologi seperti yang terjadi di bursa AS, Eropa, hingga Tiongkok.
 
"Kalau dulu, saham komoditas yang diburu investor, tapi sekarang saham-saham teknologi jadi primadona. Di Eropa dan Amerika, investor menunjukkan antusiasme besar pada saham-saham sektor teknologi," katanya, dilansir dari Antara, Selasa, 22 Juni 2021.

Saat ini, sejumlah perusahaan berbasis teknologi startup seperti Bukalapak, Ruangguru, GoTo, dan Traveloka disebut-sebut segera melepas saham ke bursa saham domestik. Bahkan saham Bukalapak diperkirakan bisa dijualbelikan Agustus 2021.
 
Menurut David, momentum IPO dari berbagai unicorn tersebut perlu mendapatkan kemudahan regulasi dari pemangku kepentingan terkait, salah satunya adalah peraturan mengenai profitabilitas untuk memudahkan start-up dalam mencari pendanaan.
 
"Perlu aturan yang meringankan mereka untuk bisa listing di bursa. Misalnya, salah satu yang sulit itu adalah peraturan terkait profitabilitas," katanya.
 
Selain itu, lanjut dia, kemudahan perizinan, biaya listing yang lebih murah maupun kecepatan administrasi menjadi beberapa aspek yang ditunggu perusahaan teknologi yang akan IPO.
 
Dengan adanya pembenahan peraturan yang disertai sinyal kuat dari para investor, tambah dia, startup bisa jadi daya tarik tersendiri bagi masuknya investasi asing ke dalam negeri.
 
Ia juga memastikan, penawaran saham tersebut nantinya bisa menarik minat pemodal dalam negeri, yang ingin berkontribusi terhadap berkembangnya perusahaan berbasis digital milik anak bangsa.
 
"Coba lihat Tiongkok, dia memiliki perusahaan teknologi berbasis domestik yang besar dan pasarnya juga besar. Dengan pasar domestik kita yang besar, kita juga seharusnya bisa memberikan dukungan bagi perusahaan teknologi lokal yang bagus dan mampu bersaing," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan