Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Wah, Investor Ritel Berperan Dorong Pengembangan Pasar Keuangan RI Lho!

Husen Miftahudin • 03 Agustus 2021 15:30
Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan tiga alasan peran basis investor ritel dalam rangka mendorong pengembangan pasar keuangan di Indonesia. Pertama, investor ritel untuk membangun negeri dan menginvestasikan dana untuk negeri.
 
"Kedua, dengan semakin banyaknya partisipasi dari investor ritel, tingkat perputaran uang akan baik sehingga mendukung efektivitas kemajuan ekonomi," ujar Perry dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) secara virtual, Selasa, 3 Agustus 2021.
 
Ketiga, lanjutnya, basis investor ritel sangat diperlukan untuk memperkuat ketahanan ekonomi, khususnya pasar keuangan. Hal ini merupakan bagian dari reformasi struktural. Semakin banyak investor ritel, pasar keuangan akan semakin kuat dalam menghadapi ketidakpastian perekonomian global.

Di samping itu bank sentral juga turut berkontribusi mendorong pendalaman pasar keuangan baik melalui pengembangan instrumen pasar uang dan pasar valuta asing (valas), serta infrastruktur pasar keuangan.
 
"Investor ritel, kami butuh Anda. Untuk negara, untuk ekonomi dan pasar keuangan, dan juga untuk Anda sendiri", tegas Perry.
 
Adapun Kementerian Keuangan (Kemenkeu), BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bekerja sama dalam Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FKPPPK) menyelenggarakan acara Like It secara virtual.
 
Acara ini diyakini menjadi salah satu upaya bersama untuk meningkatkan literasi keuangan kepada generasi muda dan masyarakat dalam rangka memperbesar basis investor ritel serta mengembangkan sektor keuangan di Indonesia.
 
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, inklusi keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui distribusi pendapatan yang lebih merata, penurunan kemiskinan dan stabilitas sektor keuangan.
 
"Untuk mewujudkan sistem keuangan yang inklusif, sangat diperlukan peningkatan literasi keuangan di masyarakat. Upaya meningkatkan tingkat literasi keuangan bukan menjadi tugas satu atau dua pihak saja. Hal ini merupakan tugas semua otoritas, dan perlu melibatkan semua stakeholders, termasuk generasi muda dan masyarakat," tuturnya.
 
Salah satu yang dilakukan oleh Kemenkeu untuk melakukan edukasi dan sekaligus memberikan pilihan instrumen investasi bagi masyarakat adalah dengan menerbitkan Surat Berharga Negara dalam bentuk ritel (SBN Ritel).
 
"SBN Ritel ini selalu kita pasarkan dan saya minta kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko terus melakukan edukasi publik. Dan Alhamdulillah, saya lihat kemajuanya sangat baik. Basis investor kita terus meluas," papar dia.
 
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengungkapkan bahwa meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menempatkan dananya di instrumen investasi yang aman tercermin dari meningkatnya penjualan SBN ritel di masa pandemi.
 
Tercatat, SBN ritel seri SBR010 yang diterbitkan di Juli 2021 mencapai rekor penjualan tertinggi sepanjang penerbitan SBN ritel non-tradable, baik dari jumlah investor maupun nominal.
 
"Kemudahan untuk melakukan pemesanan secara online membuat masyarakat menjadikan SBN ritel sebagai pilihan investasi yang utama di saat masih terbatasnya mobilitas masyarakat. Dengan kita bisa memberi opsi investasi kepada masyarakat berupa SBN ritel, mereka bisa melakukan seperti belanja online," pungkas Sri Mulyani.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan