Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso . Foto : Medcom.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso . Foto : Medcom.

Bos OJK Sebut Kinerja Positif Pasar Modal Ditopang Dana Asing yang Masuk Rp39,4 Triliun

Husen Miftahudin • 27 Oktober 2021 14:33
Jakarta: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menilai sektor jasa keuangan terpantau stabil dengan kinerja positif pasar modal yang ditopang oleh minat beli investor asing (nonresiden). Pasar saham menunjukkan tren penguatan ke level di atas prapandemi.
 
"Per 25 Oktober 2021, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) menguat 10,81 persen (ytd) ke level 6.625,7 dengan aliran dana masuk nonresiden mencapai Rp39,4 triliun," ucap Wimboh dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Kuartal III-2021 secara virtual, Rabu, 27 Oktober 2021.
 
Adapun total penghimpunan dana di pasar modal hingga 26 Oktober 2021 mencapai Rp273,9 triliun. Angka ini jauh melampaui nilai penghimpunan dana di sepanjang tahun 2020 sebesar Rp118,7 triliun, dan di atas target 2021.

"Selain itu, penawaran umum dari 40 emiten baru tercatat sebesar Rp36,36 triliun," urainya.
 
Wimboh optimistis jumlah penghimpunan dana di pasar modal dapat terus bertambah mengingat terdapat 82 emiten yang akan melakukan penawaran umum senilai Rp43,32 triliun.
 
Sementara itu, OJK mencatat rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) industri perbankan pada September 2021 berada di level 25,24 persen, meningkat dibandingkan posisi akhir Juni 2021 sebesar 24,33 persen.
 
"Kecukupan likuiditas memadai untuk mendukung intermediasi di mana rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (DPK) per September 2021 terpantau masing-masing pada level 152,80 persen dan 33,53 persen," tutur dia.
 
Adapun kredit perbankan hingga akhir September tumbuh 2,21 persen (yoy) atau 3,12 persen (ytd) dengan Kredit Modal Kerja tumbuh sebesar 2,85 persen (yoy), Kredit Investasi 0,37 persen (yoy), dan Kredit Konsumsi 2,95 persen (yoy). Angka ini meningkat dibandingkan akhir kuartal II-2021 seiring dengan penurunan kasus harian covid-19 dan peningkatan aktivitas ekonomi
 
Wimboh melanjutkan bahwa kredit perbankan sektor utama menunjukkan peningkatan, seperti kredit rumah tangga yang tumbuh sebesar 2,77 persen (ytd), kredit sektor perdagangan tercatat tumbuh 2,43 persen (ytd), dan kredit sektor manufaktur tumbuh 2,05 persen (ytd).
 
"Perbankan juga berkontribusi dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui penurunan suku bunga kredit," pungkas Wimboh.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan