Berdasarkan dokumen mini expose perusahaan yang dikutip Medcom.id, Kamis, 24 Juni 2021, Bukalapak masih mencatatkan rugi sebesar Rp1,34 triliun. Namun rugi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan rugi 2019 yang sebesar Rp2,79 triliun.
Membaiknya kondisi keuangan perusahaan afiliasi PT Elang mahkota Teknologi Tbk (EMTK) tersebut disebabkan oleh kenaikan pendapatan bersih secara tahunan yakni dari Rp1,35 triliun di 2019 menjadi Rp1,07 triliun di 2020.
Sebagian besar dari total pendapatan yang dicatatkan Bukalapak tersebut berasal dari marketplace, yakni sebesar Rp1,032 triliun. Selanjutnya pendapatan dari mitra senilai Rp199 miliar dan pendapatan dari segmen buka pengadaan sebesar Rp121 miliar.
Selain itu, Bukalapak juga mampu melakukan efisiensi biaya dari pos beban. Pada pos penjualan dan pemasaran di 2020, Bukalapak mampu menurunkan hingga 34,58 persen dari Rp2,32 triliun menjadi Rp1,52 triliun.
Bukalapak pada 2020 mencatat aset sebesar Rp2,59 triliun dengan liabilitas sebesar Rp985,8 miliar dan ekuitas Rp1,6 triliun.
Masih dalam dokumen yang sama, timeline IPO perusahaan, dirinci Bukalapak telah melakukan registrasi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 7 mei 2021.
Kemudian, perusahaan unicorn tersebut akan melakukan bookbuilding dan roadshow pada 28 Juni 2021. Lalu IPO pricing ditetapkan pada 9 Juli 2021 dan memperoleh final registrasi dari OJK pada 13 Juli 2021.
Selanjutnya pada 23 Juli hingga 27 Juli 2021 akan dilakukan penawaran saham dan secara resmi melantai di bursa pada 29 Juli 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News