Perusahaan tambang pure-play emas (pure-play gold producer) ini melepas sebanyak 3,72 miliar saham atau sebanyak 15 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan harga Rp750 setiap saham.
Berdasarkan pantauan Medcom.id, Senin, 28 Juni 2021 pada saat listing perdana saham ARCI langsung diminati oleh investor. Saham ARCI naik 3,33 persen atau 25 poin ke level Rp775 per saham.
Saham ARCI diperdagangkan sebanyak 3.230 kali dengan volume 52,53 juta saham, sehingga dana yang terhimpun sementara mencapai Rp40,15 miliar.
Wakil Direktur Utama Archi, Rudy Suhendra mengungkapkan Archi telah lama merencanakan untuk melakukan IPO. Menurutnya aksi ini merupakan salah satu milestones yang berhasil dicapai oleh perseroan.
"Kami sangat bersyukur atas kepercayaan seluruh pihak terkait yang telah mendukung perseroan untuk merealisasikan IPO ini," ucapnya.
Dalam aksi korporasi ini, Archi menunjuk PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, serta PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Adapun penggunaan dana IPO, dijelaskan Direktur Keuangan dan Chief Financial Officer (CFO) Archi, Adam Jaya Putra akan digunakan untuk membayar pokok pinjaman, meningkatkan operasional dan modal kerja.
"Perseroan juga berencana untuk mendorong kegiatan eksplorasi tambang demi menemukan cadangan baru, serta akan menggandakan kapasitas pabrik pengolahan dalam lima tahun kedepan. Kebutuhan belanja modal untuk ekspansi bisnis ini akan dibiayai dari kas internal perusahaan," ucapnya.
Hingga Desember 2020, ARCI baru melakukan eksplorasi dan penambangan dari sekitar 10 persen dari area konsesi yang memiliki total luas keseluruhan sekitar 40 ribu hektare. Dengan memiliki potensi besar yang belum dimanfaatkan tersebut, ARCI berencana untuk mendorong kegiatan eksplorasi tambang dengan menargetkan area proyek Near-mine, Western Corridor dan Greenfields.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh pakar industri Energy and Mineral Technology International dan selanjutnya telah diverifikasi oleh konsultan industri independen, SRK Consulting Group, eksplorasi pada serangkaian proyek tersebut diharapkan dapat memberikan tambahan Cadangan Bijih Emas baru sebanyak antara 5,3 juta-13,0 juta ons.
Dalam rangka menyelaraskan rencana perseroan untuk mendorong aktivitas eksplorasi tambang serta meningkatkan prospek bisnis perseroan, ARCI juga akan meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan bijih emas yang dimiliki saat ini, dari sekitar 3,6 juta ton per tahun menjadi 8,0 juta ton per tahun pada akhir 2025 yang akan ditingkatkan secara bertahap.
Peningkatan kapasitas yang direncanakan ini akan memungkinkan ARCI untuk mencapai produksi sebanyak lebih dari 450 kilo ons emas per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News