OJK mencatat kapitalisasi pasar ISSI per semester I-2021 mencapai Rp3.352,26 triliun. Angka itu setara dengan 47,2 persen dari total kapitalisasi pasar saham secara keseluruhan.
"Animo investor yang berinvestasi pada syariah juga melejit hingga 36,48 persen year to date (ytd). Selain saham syariah, pertumbuhan juga terjadi pada produk sukuk, baik sukuk negara maupun sukuk korporasi," tulis Market Update Pasar Modal Syariah Indonesia periode Januari-Juni 2021, Senin, 13 September 2021.
Secara year to date (ytd), ISSI mengalami penurunan sebesar 3,12 persen. Namun jika dibandingkan dengan awal pandemi covid-19 pada Maret 2020, pertumbuhan ISSI semakin membaik dengan penguatan sebesar 48,30 persen.
"Di tengah kondisi pandemi covid-19 yang masih berlangsung di Indonesia, stabilitas sektor jasa keuangan masih terjaga. Salah satu indikatornya adalah IHK semakin menguat sebesar 0,11 persen (ytd) ke level 5.985,49 per akhir Juni 2021," papar OJK.
Di sektor pasar modal syariah, dari total 23 emiten saham Initial Public Offering (IPO) selama Januari-Juni 2021, sebanyak 18 di antaranya ditetapkan sebagai efek syariah. Kemudian pada Maret 2021 diterbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 5/POJK.04/2021 tentang Ahli Syariah Pasar Modal, menggantikan POJK Nomor 16/POJK.04/2015.
"Pencapaian pasar modal syariah selama semester satu tahun ini juga berhasil meluncurkan Indeks IDX-MES BUMN 17 dan terselenggaranya kegiatan 'Satu Dekade Kebangkitan Pasar Modal Syariah Indonesia'," jelas OJK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News