Mengutip data coinmarketcap.com, bitcoin melemah 0,06 persen ke USD48.953 per koin. Sementara binance coin minus 2,2 persen ke USD548,12 per koin, solana jatuh 0,88 persen ke USD193,29 per koin, dan cardano yang melemah 0,72 persen ke USD1,37 per koin.
Selanjutnya dogecoin minus 0,9 persen ke USD0,17 per koin, ripple terkontraksi 3,13 persen ke USD0,8 per koin, shiba inu dan binance USD berada di zona merah, masing-masing melemah 0,92 persen ke USD0,00003 per koin dan minus 0,08 persen ke USD0,99 per koin.
Kendati begitu, beberapa kripto lainnya berhasill unjuk gigi di zona hijau. Ethereum menguat 1,39 persen ke USD4.157 per koin. Lalu tether naik tipis 0,04 persen ke USD1 per koin, USD coin menguat 0,02 persen ke USD0,99 per koin, serta polygon melejit dua persen ke USD1,96 per koin.
"Forbes melaporkan, akibat kemerosotan tersebut, kapitalisasi pasar kripto menguap sekitar USD300 miliar atau lebih dari Rp4.300 triliun hanya dalam tempo dua hari saja. Banyak yang memprediksi kebijakan The Fed tersebut akan membuat bitcoin dan aset kripto lainnya rontok hingga tahun depan," tutur Ibrahim.
Sementara itu, Chief Technology Officer (CTO) Litedex Protocol Aji M. Iqbal mengatakan The Fed saat ini sedang melakukan tapering. Hal tersebut akan memicu koreksi di aset berisiko, dan bitcoin termasuk didalamnya.
"Semakin cepat The Fed melakukan tapering, maka kita akan melihat volatilitas yang tinggi di pasar saham dan obligasi, dan tentu saja bitcoin," jelasnya.
Dalam perdagangan hari ini, secara teknikal ethereum di platform Litedex Protocol diperdagangkan masih akan melemah pada kisaran harga USD48.076,30 hingga USD49.309.35. Sedangkan untuk perdagangan besok, ethereum kemungkinan masih akan terkoreksi mendekati USD48.076,30.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News