Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Emiten SBMA Cetak Laba Bersih Rp4,73 Miliar di 2023, Naik Lebih dari 5%

Husen Miftahudin • 15 April 2024 21:08
Jakarta: Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) sukses menorehkan kinerja cemerlang di sepanjang 2023. SBMA mampu mengumpulkan pendapatan hingga Rp113,36 miliar atau naik 9,38 persen dibandingkan periode 2022 yang hanya Rp103,64 miliar.
 
Merujuk data laporan keuangan SBMA, kontribusi terbesar pendapatan masih disumbang dari penjualan acetylene yang mencapai Rp33,66 miliar atau tumbuh 33,66 persen dari sebelumnya Rp29,28 miliar.
 
Penjualan argon juga naik 8,21 persen menjadi Rp22,59 miliar dari Rp20,87 miliar. Lalu, penjualan oxygen naik sebanyak 10,58 persen menjadi Rp22,62 miliar dari Rp20,46 miliar.
 
Sementara penjualan nitrogen SBMA juga naik 25,44 persen menjadi Rp6,36 miliar dari Rp5,07 miliar, penjualan karbon dioksida Rp7,79 miliar atau naik 59,27 persen dari Rp4,89 miliar, dan pendapatan lain-lain terkumpul Rp20,32 miliar.
 
Adapun beban langsung yang ditanggung SBMA dalam operasionalnya selama satu tahun hanya Rp59,72 miliar. Sehingga torehan laba bruto SBMA masih tercatat naik 2,83 persen menjadi Rp53,64 miliar jika dibandingkan dengan catatan keuangan 2022 yang dibukukan senilai Rp52,16 miliar.
 
"Pada akhirnya, capaian positif SBMA pada 2023, berujung pada laba bersih yang meningkat 5,53 persen menjadi Rp4,73 miliar dibandingkan pada periode 2022 yang terkumpul Rp4,48 miliar," ungkap Direktur Utama SBMA Rini Dwiyanti, dikutip Senin, 15 April 2024.
 
Rini menyampaikan lebih lanjut, pencapaian ini turut mengangkat laba per saham dasar SBMA menjadi 5,09 per lembar per 31 Desember 2023 dari 4,83 per saham pada periode sama di 2022.
 
Baca juga: Emiten ASLI Raup Laba Bersih Rp19 Miliar di 2023
 

Neraca keuangan

 
Neraca keuangan SBMA per 31 Desember 2023, seperti total aset mencapai Rp276,17 miliar atau naik 2,43 persen dari tahun 2022 yang tercatat Rp269,60 miliar.
 
Hal ini dikontribusikan oleh ekuitas Rp215,44 miliar dan liabilitas Rp60,73 miliar. Sementara kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi juga naik menjadi Rp17,24 miliar dari Rp7,82 miliar.
 
SBMA menyuplai untuk perusahaan besar seperti PT Pama Persada Nusantara, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), PT Petrosea Tbk, PT ABM Investama Tbk, PT Bumi Makmur Mandiri Utama, dan lainnya.
 
Sampai saat ini perseroan telah menguasai lima persen pasar di Kalimantan dan akan terus meningkat seiring dengan fasilitas produksi yang dimiliki telah mumpuni.
 
Adapun, segmentasi pasar terbesar perseroan didominasi oleh pertambangan untuk Balikpapan, reseller (RDMP), serta perusahaan fabrikasi dan machinery.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan