Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Saham BBTN Direkomendasikan Tembus Rp2.125

Ade Hapsari Lestarini • 06 November 2023 11:32
Jakarta: PT Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan target harga direvisi naik menjadi Rp2.125.
 
Revisi kenaikan target tersebut didorong oleh beberapa pencapian positif yang berhasil diraih oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) termasuk kebijakan insentif pembebasan PPN untuk harga rumah sampai dengan Rp2 miliar.
 
"Kami mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga saham baru sebesar Rp2.125 per saham (sebelumnya sebesar Rp1.975 per saham)," ujar analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan dalam risetnya, Senin, 6 November 2023.

Ciptadana Sekuritas menargetkan kenaikan laba bersih BBTN menjadi Rp3,28 triliun tahun ini, dibandingkan dengan raihan tahun lalu sebesar Rp3,04 triliun. Pendapatan bunga bersih juga diprediksi naik menjadi Rp15,07 triliun, dibandingkan raihan 2022 sekitar Rp14,99 triliun.
 
Dia menambahkan, Perseroan juga menunjukkan kualitas aset yang terus membaik dan berupaya mengejar kredit dengan yield tinggi. Meski demikian, pembiayaan kredit perumahan masih tetap menjadi andalan utama perseroan.
 
"Secara keseluruhan, portofolio bank akan tetap 85-90 persen terdiri dari segmen perumahan dengan hasil yang sangat stabil, sehingga lingkungan suku bunga yang lebih rendah akan sangat membantu NIM," ujar dia.
 
Outlook lebih baik, menurut dia, juga didukung keputusan pemerintah untuk menaikkan harga jual rumah yang mendapatkan subsidi bunga dari pemerintah mencapai 7-8 persen dari Rp162 juta-Rp234 juta menjadi Rp166 juta-Rp240 juta. Kenaikan tersebut akan berimbas terhadap penyaluran KPR perseroan. “Kami memperkirakan kredit BTN akan meningkat 10,4 persen tahun ini," ungkap dia.
 
Sentimen positif bagi BBTN juga datang dari kebijakan pemerintah yang membebaskan PPN untuk harga rumah sampai dengan Rp2 miliar hingga insentif biaya administrasi pengurusan rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
 
 
Baca juga: Zaman Berubah, Perbankan pun Ikut Memoles Diri

Angin segar bagi sektor perumahan


Direktur Finance BTN Nofry Rony Poetra mengatakan stimulus yang akan diberikan Pemerintahan Presiden Joko Widodo tersebut menjadi angin segar bagi sektor perumahan.
 
"Kami mendukung dan mengapresiasi kebijakan positif Pemerintah untuk mendongkrak sektor perumahan, karena stimulus ini juga akan mempermudah masyarakat Indonesia memiliki rumah, terutama para Gen Z, milenial, dan masyarakat berpenghasilan rendah," kata dia.
 
Menurut Nofry, perhatian pemerintah terhadap sektor perumahan sangat tinggi karena sektor ini memiliki dampak multiplier effect terhadap 185 subsektor turunannya. Selain itu, sektor perumahan juga memiliki kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, menggunakan banyak produk lokal dan melibatkan banyak pihak sehingga diharapkan akan mampu mempercepat pertumbuah ekonomi nasional.
 
"Kontribusi sektor perumahan memang sangat tinggi karena sektor perumahan ini sangat padat modal, tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 500 ribu pekerja untuk setiap 100 ribu rumah yang dibangun dan menggunakan 90 persen bahan lokal," jelas dia.
 
Nofry menyebutkan selain mempermudah masyarakat Indonesia membeli rumah, insentif ini juga bakal mendorong pencapaian target pertumbuhan kredit di BTN. Nofry melanjutkan, stimulus dari Pemerintah tersebut  juga akan meningkatkan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) nonsubsidi yang menjadi salah satu motor utama pertumbuhan kredit di BTN.
 
"Tahun ini dan tahun depan, kami membidik kredit tumbuh sekitar double digit dengan target NIM pada akhir 2023 yang mencapai 3,9-4,0 persen," tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan