Ilustrasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS - - Foto: dok MI
Ilustrasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS - - Foto: dok MI

Tensi Geopolitik Tiongkok-AS Bikin Rupiah Rontok

Annisa ayu artanti • 17 Juli 2020 17:38
Jakarta: Kondisi geopolitik Tiongkok-Amerika Serikat dan Tiongkok Inggris menjadi penyebab lemahnya nilai tukar rupiah di akhir pekan. Mata uang Garuda bergerak melemah sebesar 0,53 persen menjadi Rp14.703 per USD.

"Pada hari ini, Rupiah bergerak melemah sebesar 0,53 persen menjadi Rp14.703 per USD, yang disebabkan oleh tensi geopolitik antara Tiongkok dan AS, serta Tiongkok dan Inggris," kata Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Medcom.id, Jumat, 17 Juli 2020.
 
Josua menjelaskan tensi geopolitik ini disebabkan oleh langkah terkini pemerintah Amerika Serikat dalam melakukan blacklist terhadap perusahaan telekomunikasi Tiongkok, Huawei. Tiongkok pun mengancam pemerintah Inggris untuk melakukan revitalisasi setelah pelarangan peralatan 5G Huawei.
 
Di sisi lain, data pasar tenaga kerja Amerika Serikat juga cenderung tidak berubah pada minggu kemarin. Hal ini mendorong kekhawatiran atas lambatnya pemulihan pertumbuhan ekonomi global.

"Ini yang kemudian ikut menjadi determinan pelemahan rupiah hari ini," jelas dia.
 
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menambahkan pelemahan rupiah pada perdagangan akhir pekan ini dipicu oleh sentimen data ekonomi dan perkembangan covid-19 di dalam dan luar negeri.
 
"Dalam perdagangan akhir pekan rupiah masih mengalami pelemahan di akibatkan data eksternal dan internal yang kurang mendukung sehingga arus modal asing kembali keluar pasar dalam negeri," kata Ibrahim.
 
Setelah ditutup melemah, Ibrahim pun memprediksi rupiah masih akan loyo di level Rp14.690 sampai Rp14.780 per USD pada perdagangan pekan depan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan