Ilustrasi pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG) untuk komoditas pertanian - - Foto: dok KBI
Ilustrasi pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG) untuk komoditas pertanian - - Foto: dok KBI

Kembangkan Sistem Resi Gudang, BRI Kucurkan Pembiayaan Rp190 Miliar

Husen Miftahudin • 07 Agustus 2021 19:16
Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah mengucurkan pembiayaan untuk pengembangan Sistem Resi Gudang (SRG) sebanyak Rp190 miliar. Dukungan terhadap pembiayaan SRG tersebut merupakan komitmen BRI dalam pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor 20 komoditas yang masuk dalam SRG. 
 
"BRI tentu sangat mendukung SRG. Dukungan ini telah dilakukan dalam gudang-gudang SRG di berbagai daerah," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam siaran pers, Sabtu, 7 Agustus 2021. 
 
Komitmen BRI ini disambut baik oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan kehadiran BRI penting dalam membangun ekosistem bisnis SRG.
 
Ia mengungkapkan, Kemendag melakukan berbagai terobosan melalui SRG yang didesain untuk menjadi sistem penopang dalam perdagangan. Ada 20 komoditas yang sudah bisa masuk SRG antara lain, beras, kopi, jagung, hingga kopra.
 
"Ke depan diharapkan ini bisa menjadi alternatif utama bagi pelaku usaha, baik produsen, petani,maupun pengelola gudang dan logistik dalam perdagangan. Dengan begitu diharapkan manfaatnya merata dan bisa membentuk sebuah kondisi yang menjamin kepastian usaha baik dari sektor produksi, transportasi, maupun logistik," sebut dia.
Ada beberapa SRG yang telah menemukan pola sinergi dan operasi yang cukup mapan dan berhasil, antara lain SRG di Kabupaten Wonogiri. SRG ini berhasil membina produsen dan pelaku usaha di sektor beras dengan membentuk ekosistem bisnis terpadu dari sektor hulu hingga hilir.
 
Di sektor hulu, petani menghasilkan produk yang berkualitas baik dan memenuhi permintaan pasar. Di sektor hilir, ada upaya serius dalam menjaga kualitas pasca panen, pengemasan, hingga jaringan pemasaran.
 
"Model-model SRG seperti di Wonogiri inilah yang ingin dikembangkan oleh Kementerian Perdagangan. Komoditas yang tengah naik daun seperti kopi dan porang diharapkan bisa dikemas dan difasilitasi dengan model itu. Karena itu, Bappebti akan meningkatkan kinerja dan komunikasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkannya," tutup Jerry.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan