"Dari tahun ke tahun (transaksi di OCTO Mobile) tumbuh sekitar 50 persen. Kalau untuk revenue naik 51 persen. Sampai kuartal I di tahun ini (transaksi digital) tumbuh 38 persen," ungkap Head of Digital Banking and Partnership CIMB Niaga Bambang Karsono Adi, dalam Diskusi Bersama CIMB Niaga tentang Digital Banking, Kamis, 15 April 2021.
Bambang menjelaskan di tengah pandemi covid-19 penggunaan digital kian marak. Menurut statistik yang ia ungkapkan terungkap hampir 97 persen transaksi di CIMB Niaga sudah dilakukan secara digital dan sisanya sebanyak tiga persen yang bertransaksi di kantor cabang.
"Kalau dilihat transaksi dari sisi consumer banking atau ritel malah sudah hampir 99 persen dilakukan melalui digital. Yang masih diperlukan di kantor cabang itu lebih ke pelayanan transaksi yang skalanya lebih besar seperti di Small Medium Enterprise (SME), corporate banking, dan commercial banking," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, terdapat dampak dari berkembangnya digital banking sekarang ini. Misalnya, ia memberikan contoh, transaksi tunai dan transaksi di mesin ATM akan mulai berkurang lantaran masyarakat atau nasabah sudah beralih bertransaksi secara digital, karena terbukti lebih aman, nyaman, dan cepat.
"Hampir semua lini industri sekarang sudah membiasakan customer-nya untuk mendapatkan layanan atau transaksi menggunakan aplikasi secara digital. Jadi ke depan jelas bahwa hampir semua transaksi itu akan dikemudikan oleh aplikasi secara digital," tuturnya.
Kondisi itu, lanjutnya, yang juga memberikan dampak lain bahwa peredaran uang tunai secara perlahan akan terus berkurang. "Dampaknya uang tunai pelan-pelan akan berkurang. Kalau uang tunai kebutuhannya berkurang tentunya ATM juga pelan-pelan makin sedikit, karena biaya mengoperasionalkan ATM juga lumayan mahal," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News