Komisaris Utama BTN Chandra M Hamzah. Foto: dok BTN.
Komisaris Utama BTN Chandra M Hamzah. Foto: dok BTN.

Ekonomi RI Moncer, Kinerja BTN Bakal Tangguh di 2024

Ade Hapsari Lestarini • 26 Januari 2024 19:22
Jakarta: Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional di 2024 akan jauh lebih baik ketimbang 2023. BI, lanjut Destry, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional di 2024 akan tumbuh mendekati angka lima persen dengan target inflasi 2,5 persen plus minus satu persen.
 
Destry mengatakan, pertumbuhan kredit sepanjang 2023 tumbuh sebesar 10,6 persen artinya ruang untuk tumbuh di 2024 masih ada. Terlebih lagi fundamental Indonesia cukup kuat, ekonomi domestik bagus walaupun tidak bisa berharap banyak dengan ekonomi global yang masih dibayangi ketidakpastian.
 
Wakil Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Oni Febriarto Rahardjo menambahkan, beberapa langkah stimulus yang diberikan pemerintah sebagai countercyclical buffer untuk mengatasi dampak penurunan perekonomian masyarakat telah dijalankan dengan baik oleh perbankan. Pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik.

"Kendati menghadapi sejumlah gejolak ekonomi dunia pascapandemi covid-19 dan dampak perang antarnegara, perekonomian Indonesia relatif terkendali sepanjang 2023 lalu. Dengan capaian ini, Indonesia tetap optimistis menghadapi tantangan perekonomian global 2024 yang masih penuh ketidakpastian," ujar Oni, dalam acara BTN Economy Outlook 2024, dikutip Jumat, 26 Januari 2024.
 
 
Baca juga: BTN Jadi Anggota United Nations Environment Programme Financial Initiative

 
Diakui Oni, BTN telah melakukan berbagai transformasi untuk mewujudkan visi mereka untuk menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia di 2025. Adapun transformasi tersebut meliputi:
  1. Transformasi kantor cabang.
  2. Pengembangan low cost funding dengan implementasi produk tabungan baru yang menyasar segmen bisnis.
  3. Pembentukan Regional Loan Processing Center dan Commercial Banking Center.
  4. Perluasan jangkauan bisnis perumahan khususnya segmen emerging affluent.
  5. One stop financial solution melalui pengembangan super apps BTN Mobile dan Digital Mortgage Ecosystem.

"Transformasi ini merupakan inisiatif strategis yang kita lakukan untuk mendongkrak kinerja serta dapat memenuhi kebutuhan nasabah BTN," tegas Oni.
 
Komisaris Utama BTN Chandra M Hamzah mengatakan, transformasi yang masif pada berbagai bidang dan inisiatif strategis yang disusun dalam menyongsong 2024 diyakini mampu membawa BTN tetap tangguh.
 
"Meskipun Indonesia dibayangi peningkatan risiko global, namun ekonomi Indonesia di proyeksikan mampu bertumbuh yang didorong oleh data fundamental ekonomi yang baik. Pertumbuhan ekonomi juga akan ditopang oleh aktivitas pemilu yang diperkirakan ikut mendorong lonjakan konsumsi masyarakat," jelas Chandra.
 

Kontribusi sektor properti ke perekonomian


Oni mengatakan, BTN optimistis sektor properti cerah dan menjadi sektor yang dapat memberikan kontribusi banyak terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia sepanjang 2024 ini.
 
Kondisi tersebut ditunjang dengan masih dilanjutkannya sejumlah stimulus yang dilakukan Pemerintah untuk mendorong permintaan rumah sejak 2023 lalu, seperti pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti dan kebijakan PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga harga rumah Rp5 miliar yang telah berlaku sejak November 2023.
 
"Besarnya dukungan Pemerintah ini dapat terlihat pada pertumbuhan KPR Nasional hingga triwulan III-2023 telah tumbuh mencapai 12,66 persen yoy, sehingga pertumbuhan KPR terus mencapai dua digit sejak triwulan II-2023. Hal ini menjadikan sektor properti pada 2024 masih menjadi sektor yang dapat memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia," kata Oni.
 
Terkait sektor properti, Destry juga melihat peluangnya di 2024 masih sangat tinggi. Hal ini karena Indonesia diuntungkan dengan bonus demografi kelompok milenial yang mulai banyak mengambil KPR dengan NPL yang tetap terjaga. Pengamat Properti Panangian Simanungkalit menilai penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), milenial dan Gen Z merupakan potensi yang bisa mendongkrak pertumbuhan sektor properti di 2024.
 
"Permasalahan backlog (kekurangan perumahan) saat ini masih belum teratasi bahkan jumlahnya semakin meningkat. Karena itu kita berharap pemerintah yang akan datang agar lebih memperhatikan hunian rakyat, terutama bagi milenial dan MBR," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan