baca juga: Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp16.080/USD |
"Para pedagang menunggu rilis data inflasi AS terbaru, yang kemungkinan akan menentukan sentimen jangka pendek mengenai potensi penurunan suku bunga," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, dilansir Antara, Selasa, 14 Mei 2024.
Ibrahim menuturkan para analis memperkirakan laporan indeks harga konsumen (CPI) yang penting pada Rabu, 15 Mei 2024, akan menunjukkan kenaikan inflasi sebesar 3,6 persen dari tahun ke tahun, yang akan menjadi kenaikan terkecil dalam tiga tahun terakhir.
Selain itu, pasar gelisah terhadap Tiongkok setelah pengembang properti besar lainnya, dalam hal ini Agile Group Holdings Ltd gagal membayar obligasinya.
Gagal bayar tersebut sebagian besar mengimbangi optimisme atas membaiknya inflasi di Tiongkok, serta pengumuman Beijing baru-baru ini mengenai rencana penerbitan obligasi besar-besaran senilai satu triliun yuan.
Kemerosotan pasar properti yang berkepanjangan telah menjadi titik tekanan utama terhadap perekonomian Tiongkok, meskipun ada upaya berulang kali dari Beijing untuk mendukung sektor ini. Sejumlah kota besar di Tiongkok telah melonggarkan pembatasan pembelian rumah dalam dua pekan terakhir.
Surplus neraca dagang
Di sisi internal, surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2024 diperkirakan menyusut dibandingkan dengan capaian surplus pada bulan sebelumnya, berada di kisaran USD3,5 miliar hingga USD4 miliar. Penyebabnya memperkirakan kinerja baik ekspor maupun impor akan mengalami penurunan pada April 2024.Surplus yang menyusut terutama dipengaruhi oleh ketidakpastian perekonomian di global, juga hari kerja yang lebih pendek di dalam negeri karena libur Lebaran. Lebih lanjut, penyusutan surplus juga akan dipengaruhi oleh penurunan nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan impor.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai USD4,47 miliar pada Maret 2024. Surplus tersebut terutama berasal dari sektor nonmigas sebesar USD6,51 miliar, tapi tereduksi oleh defisit sektor migas senilai USD2,04 miliar.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa turun ke level Rp16.131 per USD dari sebelumnya sebesar Rp16.085 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News