Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Cek 10 Rekomendasi Saham Pekan Ini

Annisa ayu artanti • 04 Juli 2023 10:16
Jakarta: Pada perdagangan pasar saham pekan ini, trader diimbau untuk memerhatikan sentimen domestik dan eksternal.
 
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Mino menjelaskan dari domestik beberapa data yang bisa menjadi pertimbangan dalam perdagangan pekan ini adalah manufaktur, data inflasi, dan data cadangan devisa.
 
"Data manufaktur Juni sudah keluar di level 52,5 yang berarti positif. Manufaktur kita kembali ekspansif untuk ke-22 kalinya secara berturut-turut," katanya dalam riset mingguan, Selasa, 4 Juli 2023.

Sentimen berikutnya yakni data inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis tingkat inflasi Juni 2023 secara month to month (mom) sebesar 0,14 persen. Sementara tingkat inflasi year to date (ytd) Juni 2023 sebesar 1,24 persen.
 
Baca juga: BPS Catat Inflasi Juni 0,14%, Ini Pengaruhnya ke Masyarakat  
 
Tingkat inflasi secara tahunan komponen inti Juni 2023 sebesar 2,58 persen, inflasi mom sebesar 0,12 persen, dan inflasi ytd sebesar 1,06 persen.
 
Sentimen domestik terakhir yang perlu diperhatikan yakni data cadangan devisa, yakni pada Mei lalu cadangan devisa mengalami penurunan dari USD144,2 miliar menjadi USD139,3 miliar karena adanya pembayaran utang pemerintah.
 
"Meskipun turun, cadangan devisa tersebut dinilai Bank Indonesia masih tinggi seiring kecukupannya untuk membiayai impor selama enam bulan, dua kali lipat dari standar kecukupan international selama tiga bulan," jelas Mino.
 
Sementara itu sentimen eksternal yang perlu diperhatikan yakni FOMC minutesnon-farm payrolls dan perkembangan harga komoditas.
 
"Pada pertemuan bulan lalu the Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25 persen, namun memberikan sinyal adanya kemungkinan tambahan kenaikan suku bunga sebanyak dua kali masing-masing 25 bps," tuturnya.
 
Ia menambahkan, dalam testimoninya Gubernur The Fed kembali menegaskan bahwa usaha untuk menekan angka inflasi ke kisaran dua persen masih jauh dari kata selesai.
 
The Fed juga tidak menutup kemungkinan hanya akan menahan suku bunga, jika angka inflasi lebih baik dari perkiraan (tergantung data ekonomi).
 
Selanjutnya dijelaskan, non-farm payrolls Juni diprediksi akan bertambah sebanyak 225 ribu lebih rendah dari penambahan bulan sebelumnya sebanyak 339 ribu.
 
"Dengan penambahan tersebut diharapkan angka tingkat pengangguran tidak mengalami perubahan yaitu berada di level 3,7 persen. Sementara itu upah per jam pertumbuhannya diprediksi akan melambat menjadi 4,2 persen yoy dari sebelumnya 4,3 persen yoy," ucapnya.

Tertopang data inflasi dan sentimen lainnya pada minggu ini, Indo Premier merekomendasikan 10 saham untuk trading hingga 7 Juli 2023 yakni:

  1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Support: Rp3.300, Resistance: Rp5.550.
  2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI): Support: Rp5.075, Resistance: Rp5.325.
  3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Support: Rp9.000, Resistance: Rp9.300.
  4. PT Bank Negara Indonesia (BBNI): Support: Rp8.975, Resistance: Rp9.300.
  5. PT Bank Jago Tbk (ARTO): Support: Rp2.900, Resistance: Rp3.400.
  6. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF): Support: Rp7.250, Resistance: Rp7.500.
  7. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP): Support: Rp11.050, Resistance: Rp11.575.
  8. PT Ace Hardware Tbk (ACES): Support: Rp650, Resistance: Rp705.
  9. PT Elnusa Tbk (ELSA): Support: Rp324, Resistance: Rp344.
  10. PT Jasa Marga Tbk (JSMR): Support: Rp3.630, Resistance: Rp3.950.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan