Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Rupiah Ambruk Akibat Lonjakan Harga Minyak Dunia

Husen Miftahudin • 07 Maret 2022 17:01
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan ini mengalami pelemahan di tengah berlanjutnya invasi Rusia ke Ukraina. Perang tersebut menyebabkan dolar AS menguat imbas lonjakan harga minyak dunia.
 
"Dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya karena perang di Ukraina mengirim harga minyak melonjak dan memicu kekhawatiran akan kejutan stagflasi yang dapat memukul Eropa," ungkap Analis Pasar Uang Ibrahim Assuabi, dalam analisisnya, Senin, 7 Maret 2022.

 
Dijelaskan Ibrahim, minyak mentah, yang melonjak lebih dari 20 persen minggu lalu, naik 10 persen karena AS dan Eropa ingin melarang impor Rusia. Ini menjadi berita buruk bagi pertumbuhan global, khususnya Eropa, mengingat ketergantungannya pada gas dari Rusia.

"Kami melihat peningkatan yang sangat signifikan dalam kekhawatiran seputar gangguan dengan Ukraina, karena konflik menunjukkan tanda-tanda meluas. Ini memunculkan spekulasi karena banyaknya sanksi Barat dan potensi larangan resmi impor minyak Rusia," terang dia.
 
Menurut Ibrahim, semua ini adalah kejutan pasokan besar dan buruk lainnya di atas dampak covid-19 yang berkepanjangan, dengan konsekuensi inflasi yang serius yang sama sekali tidak memberi ruang bagi bank sentral untuk memberi peluang bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.
 
"Sementara itu, bank sentral Eropa akan menurunkan keputusan kebijakannya akhir pekan ini, dengan bank sentral diperkirakan menunggu hingga bulan-bulan terakhir di 2022 untuk menaikkan suku bunganya. AS juga akan merilis indeks harga konsumen akhir pekan ini," jelas Ibrahim.
 
Mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan awal pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap USD melemah ke level Rp14.414 per USD. Mata uang Garuda tersebut ambruk 28 poin atau setara 0,19 persen dari posisi Rp14.386 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah juga berada di zona merah pada posisi Rp14.405 per USD. Rupiah melemah 26 poin atau setara 0,18 persen dari Rp14.379 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.411 per USD atau turun 28 poin dari nilai tukar rupiah pada perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14.383 per USD.
 
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah di rentang Rp14.390 per USD hingga Rp14.440 per USD," pungkas Ibrahim.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan