Jakarta: Generasi milenial adalah orang yang lahir pada 1980 hingga 2000, kini berusia antara 24 hingga 44 tahun, dan dikenal karena kemajuan teknologi yang mempermudah akses ke lembaga keuangan.
Meski mereka tumbuh di era digital dan memiliki kemampuan cepat dalam memahami sektor keuangan, gaya hidup yang dinamis dan kurangnya pengetahuan dalam pengelolaan keuangan sering kali membuat mereka kesulitan dalam mengatur keuangan dan menetapkan prioritas.
Keberhasilan mengelola keuangan bergantung pada disiplin dalam gaya hidup hemat dan cerdas. Hidup hemat berarti memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan serta memenuhi kebutuhannya. Ini fokus pada pengaturan pengeluaran yang seimbang dengan pendapatan, bukan hanya mengurangi pengeluaran.
Mengutip laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada penjelasan untuk menjadi milenial yang cerdas dalam mengatur keuangan.
Meski mereka tumbuh di era digital dan memiliki kemampuan cepat dalam memahami sektor keuangan, gaya hidup yang dinamis dan kurangnya pengetahuan dalam pengelolaan keuangan sering kali membuat mereka kesulitan dalam mengatur keuangan dan menetapkan prioritas.
Keberhasilan mengelola keuangan bergantung pada disiplin dalam gaya hidup hemat dan cerdas. Hidup hemat berarti memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan serta memenuhi kebutuhannya. Ini fokus pada pengaturan pengeluaran yang seimbang dengan pendapatan, bukan hanya mengurangi pengeluaran.
Mengutip laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada penjelasan untuk menjadi milenial yang cerdas dalam mengatur keuangan.
Baca juga: Peningkatan Kesadaran Keuangan di Indonesia Didukung Solusi Perencanaan Finansial |
Cerdas atur keuangan
Untuk menjadi milenial yang cerdas dalam keuangan yaitu menghindari konsumsi yang berlebihan, seperti ajakan bermain yang tidak perlu, terutama untuk hal-hal yang bukan prioritas keuangan. Sebelum membeli, periksa kondisi keuangan dan jangan berutang hanya untuk tampil keren.
Lalu, gunakan aplikasi di gadget untuk mencari promo diskon dan aplikasi pengelola keuangan agar keuangan kalian terkontrol setiap bulan.
Ketika menerima uang jajan atau gaji, lakukan rumus 40-30-20-10 dimana 40 persen untuk kebutuhan sehari-hari, 30 persen untuk utang, 20 persen untuk investasi dan tabungan, serta 10 persen untuk keperluan sosial.
Tabungan, investasi, asuransi kesehatan, dan jaminan pensiun harus menjadi bagian dari rencana keuangan jangka panjang. Dengan memiliki keempatnya, kita bisa menikmati hidup dengan lebih tenang dan aman.
Namun, meskipun rencana keuangan sudah matang, jangan lupa juga dengan dana darurat untuk menghadapi hal-hal tak terduga agar rencana yang sudah dibuat tidak terganggu. (Muhammad Rizky H)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News