Ilustrasi. Foto: MI/Pius Erlangga
Ilustrasi. Foto: MI/Pius Erlangga

Pengusaha Mulai Tinggalkan Transaksi Pakai Dolar AS

Fetry Wuryasti • 25 Juli 2023 20:00
Jakarta: Bank Indonesia (BI) menyampaikan instrumen transaksi penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan, investasi, maupun sistem pembayaran atau Local Currency Transaction (LCT) terus menunjukkan perbaikan.
 
Diketahui, LCT merupakan transaksi yang memudahkan masyarakat untuk bisa berbelanja di negara tujuan menggunakan mata uang lokal. Salah satu perwujudan LCT adalah lewat QRIS antarnegara.
 
Hingga Juni 2023, transaksi LCT sudah mencapai USD3,2 miliar, lebih baik dibandingkan setahun penuh pada 2022 yang hanya sebanyak USD4,1 miliar. Sehingga, diperkirakan transaksi LCT tahun ini akan jauh melampaui 2022.
 
Dari negara bertransaksinya, didominasi oleh Malaysia sebesar USD1,2 miliar atau 38 persen. Kemudian dengan Jepang 23 persen, Thailand 20 persen, dan sisanya Tiongkok, karena ekonomi Tiongkok juga sedang mengalami pelemahan.
 
Dikaitkan dengan pelaku transaksi, pada Juni 2023, sebanyak 2.014 pengusaha telah meninggalkan penggunaan dolar AS dan memilih untuk bertransaksi menggunakan mata uang lokal. Pada tahun lalu, baru 1.741 pengusaha yang menggunakan mata uang lokal dalam bertransaksi antarnegara.
 
"Kami optimistis jumlah ini akan terus bertambah karena sosialisasi makin baik, intens," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, Selasa, 25 Juli 2023.
 
Baca juga: Transaksi di Bawah Rp100 Ribu, Biaya Layanan QRIS Gratis!

 

Kabar kerja sama LCT dengan Korsel

 
Sedangkan untuk kerja sama transaksi LCT dengan Korea Selatan (Korsel), Destry mengaku belum dimulai. Kerja sama kedua negara baru sebatas tanda tangan kesepakatan.
 
"Tinggal sekarang bagaimana implementasinya, penunjukan bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD), dan sosialisasi kepada para pelaku usaha," kata Destry.
 
Terkait dengan term deposit valas devisa hasil ekspor (DHE), kumulatif pergerakan yang masuk ke Bank Indonesia sudah mencapai USD1,3 miliar, dengan tempo satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan.
 
"Memang mayoritas masih masuk di term 1 bulan karena perputaran yang cepat. Outstandingnya ada di USD443 juta. Namun tren menunjukkan mulai ada yang masuk di enam bulan. Kumulatif mencapai USD1,3 miliar," kata Destry.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan