Ilustrasi. FOTO: MI/Agung Wibowo
Ilustrasi. FOTO: MI/Agung Wibowo

IHSG Pagi Ambruk, 207 Saham Nyungsep

Angga Bratadharma • 27 September 2022 09:31
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa pagi terpantau bergerak melemah sejalan minimnya katalis positif baik dari dalam maupun luar negeri. Lonjakan suku bunga oleh sejumlah bank sentral termasuk Bank Indonesia membuat indeks acuan saham Indonesia belum mampu berbalik arah ke area hijau.
 
IHSG Selasa, 27 September 2022, perdagangan pagi dibuka di posisi 7.127 dengan level tertinggi di 7.128 dan terendah di 7.107. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 3,1 miliar lembar saham senilai Rp1,1 triliun. Sebanyak 180 saham menguat, sebanyak 207 saham tertekan, dan sebanyak 179 saham tidak diperdagangkan.
 
Sementara itu, Samuel Research Team memproyeksikan IHSG pada perdagangan hari ini bergerak melemah seiring minimnya sentimen positif dan bursa saham global yang melemah. Kondisi itu terjadi di tengah kekhawatiran resesi ekonomi akibat kenaikan suku bunga oleh bank sentral utama.

Ada penambahan kasus baru covid-19 kemarin sebanyak 1.344 kasus. Positivity rate sebesar 4,87 persen (total kasus aktif 19.288). Sebanyak 2,842 pasien telah sembuh dengan recovery rate sebesar 97,2 persen. Sedangkan bursa regional terpantau dibuka bervariasi cenderung menguat: Nikkei naik 0,57 persen, Kospi minus 0,23 persen, dan ASX200 naik 0,38 persen.
Baca: Mantap! APBN Surplus Rp107,4 Triliun per Agustus

"IHSG kami perkirakan mungkin bergerak agak melemah hari ini seiring sentimen bervariasi di bursa global, pasar komoditas, dan bursa regional," sebut Research Team, dalam riset hariannya.
 
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat terpantau jatuh pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Indeks Dow Jones Industrial Average berada di wilayah negatif karena kekhawatiran resesi mencengkeram pasar modal Wall Street.
 
Indeks Dow Jones turun 329,60 poin atau 1,11 persen menjadi 29.260,81, turun sekitar 20,5 persen dari penutupan tertinggi 4 Januari. Langkah tersebut menempatkan Dow ke dalam pasar bearish, umumnya ditentukan oleh penurunan setidaknya 20 persen dari puncaknya baru-baru ini.
 
Kemudian, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November turun USD2,03 atau 2,6 persen menjadi USD76,71 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman November turun USD2,09 atau 2,4 persen menjadi USD84,06 per barel di London ICE Futures Exchange.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan