"Dampak dari kenaikan interest rate di US dan Indonesia berdampak ke IHSG. Ketika Fed menaikkan interest rate, bursa kita turun. Tapi yang paling besar impact-nya adalah inflation," ujar Iman dilansir Antara, Jumat, 30 Desember 2022.
Sepanjang 2022, meskipun dihadapkan oleh sejumlah tantangan global, pasar modal Indonesia berhasil menorehkan beberapa pencapaian yang baik.
Baca juga: Generasi Milenial dan Gen Z Dominasi Investor di Pasar Modal |
Aktivitas pasar modal sepanjang tahun ini bertumbuh secara positif. Hal itu tercermin dari kinerja IHSG yang telah mencapai level 6.850,52 pada 28 Desember 2022, meningkat 4,09 persen dari posisi akhir tahun lalu, meski lebih rendah dari tahun sebelumnya yang tumbuh 10,1 persen.
"Ketika Fed naikin interest rate, indeksnya terpengaruh. Sempat turun, lalu naik lagi. Tapi jika kita bicara inflation, ketika inflasi naik, impact-nya besar. Jadi sepanjang 2022 ini kan inflasi kita naik cukup signifikan, hampir lima persen," jelasnya.
Menurut Iman, Indonesia relatif beruntung karena sekitar 70 persen yang memberikan andil terbesar dalam rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) merupakan investor domestik.
"Kita beruntung di Indonesia investor asing kita di dalam RNTH yang hampir Rp15 triliun itu, 30 persen. Kalau lima tahun lalu asing 70 persen, ketika Fed naikin suku bunga, itu investornya pindah. Kita bisa bertahan karena domestic investor kita sudah 70 persen," ujarnya.
Pertumbuhan IHSG pada tahun ini sempat menembus rekor baru, yakni pada level 7.318,016 pada 13 September 2022 lalu. Sementara itu, kapitalisasi pasar pada 28 Desember 2022 mencapai Rp9.509 triliun atau naik 15,2 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2021 yakni Rp8.256 triliun, dan juga sempat menembus rekor baru sebesar Rp9.600 triliun pada 27 Desember 2022.
Sementara itu, aktivitas perdagangan turut membukukan kenaikan yang signifikan dibandingkan akhir tahun lalu. RNTH tercatat Rp14,7 triliun atau naik 10 persen dibandingkan posisi akhir tahun lalu yakni Rp13,4 triliun.
Selanjutnya, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai angka 1,31 juta kali transaksi atau naik 1,1 persen dibandingkan akhir 2021 dan merupakan nilai tertinggi jika dibandingkan dengan bursa di kawasan ASEAN sepanjang empat tahun terakhir.
Pertumbuhan juga tercermin pada rata-rata volume transaksi harian yang telah mencapai 23,9 miliar saham atau naik 16 persen dibandingkan akhir tahun lalu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News