Ilustrasi kurs rupiah - - Foto: Antara/ Aprillio Akbar
Ilustrasi kurs rupiah - - Foto: Antara/ Aprillio Akbar

Kurs Rupiah Diramal Rp14.000-Rp14.500 per USD hingga 2022

Annisa ayu artanti • 10 Februari 2021 13:24
Jakarta: Ekonom Bank DBS Philip Wee memperkirakan nilai tukar rupiah sepanjang periode 2021-2022 bertahan di kisaran Rp14 ribu hingga Rp14.500 per USD. Prediksi tersebut mengikuti tren resesi global pada tahun lalu.
 
"Perkiraan ini sejalan dengan tren resesi global sebelumnya," katanya dalam keterangan tertulis yang diperoleh Medcom.id, Rabu, 10 Februari 2021.
 
Ia menjelaskan nilai tukar rupiah turun tajam setelah bank sentral Amerika Serikat (The Fed) mengeluarkan stimulus untuk menstabilkan pasar keuangan global. Kemudian kurs rupiah mengalami konsolidasi setelah The Fed berjanji akan menjaga kebijakan moneter yang longgar dalam mendukung pemulihan ekonomi negeri Paman Sam tersebut.

"Sejarah juga memperingatkan bahwa begitu pemulihan Amerika Serikat dinilai sudah cukup baik, rupiah akan rentan terhadap ekspektasi arah kebijakan The Fed, kurva imbal hasil obligasi AS yang naik dan akhirnya kenaikan suku bunga oleh The Fed," jelasnya.
 
Menurut Philip perbedaan suku bunga acuan yang positif antara The Fed dan Bank Indonesia (BI) akan mendukung level tukar rupiah pada 2021 dan 2022.
 
"Untuk 2022, konsensus memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga satu kali sebelum The Fed menyiapkan kenaikan suku bunga," imbuhnya.
 
Sementara dari sisi obligasi atau surat utang, perbedaan imbal hasil obligasi yang positif juga  mendukung rupiah hingga tahun depan.
 
"Mungkin volatilitas pasar akan terjadi ketika imbal hasil 10 tahun Amerika Serikat naik di atas 1,50 persen pada 2022," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan