Kerja sama yang terjalin tersebut diharapkan bisa memenuhi kebutuhan nasabah terutama dari sisi produk asuransi. Adapun kerja sama ini dengan meluncurkan tiga produk yakni Allianz Life Secure PASTI, Allianz Assetlink Maxima, dan Allianz Wealthink Prestige Life yang diharapkan diterima masyarakat meski pandemi covid-19 masih berlangsung.
"Target premi (dari bisnis bancassurance) kita harapkan bisa mengumpulkan Rp25 miliar untuk 2021 ini. Kita harapkan Allianz dapat membantu target sekitar 20-30 persen dari total target di 2021," kata Wealth Management Business Division Head Hana Bank Gempur Eskandaru Widansyah, dalam konferensi pers virtual, Kamis, 21 Januari 2021.
Gempur menambahkan penetrasi bancassurance di Hana Bank masih sekitar 20 persen. Artinya, potensi bisnis masih terbuka lebar untuk dioptimalkan dan kerja sama yang terjalin diharapkan bisa memenuhi hal tersebut. "Untuk penetrasi bancassurance di Hana Bank itu masih 20 persen. Jadi kami masih punya potensi besar untuk bisnis ini," tuturnya.
Director & Chief of Partnership Distribution Officer Allianz Life Indonesia Bianto Surodjo berharap kerja sama yang terjalin bisa diterima dengan baik oleh nasabah Bank Hana. Bianto tidak menampik jika kerja sama membuahkan hasil positif maka keberlanjutan bisnis bisa diperluas seperti menghadirkan produk baru di masa mendatang.
Terkait tiga produk yang diluncurkan untuk nasabah Bank Hana, Bianto tidak membeberkan secara rinci mengenai angka yang ditargetkan untuk jumlah nasabah dan seberapa besar premi yang diincar. Namun, ia menekankan, targetnya adalah bagaimana bisa memaksimalkan sebanyak mungkin nasabah terlindungi produk asuransi.
"Target kami adalah menawarkan solusi ini kepada sebanyak mungkin nasabah dari Bank Hana. Tentu saja dalam perjalanannya bisa menambah produk sehingga kita bisa mengkover sebagian besar atau bahkan seluruh nasabah Bank Hana, itu yang menjadi harapan kami," jelasnya.
Bianto menambahkan Allianz Indonesia memiliki beberapa jalur distribusi dalam memasarkan produk asuransi. Sedangkan jalur distribusi bancassurance memiliki porsi kurang lebih setengah dari bisnis Allianz Indonesia. Tercatat sampai dengan kuartal III-2020, bancassurance tumbuh 28 persen.
"Kira-kira bancassurance itu kurang lebih setengah dari bisnis kami datangnya dari bancassurance. Berdasarkan laporan AAJI sampai dengan kuartal ketiga kemarin, (jalur distribusi bancassurance) kita tumbuh sekitar 28 persen sedangkan industri itu turun sekitar empat persen sekian. Kami harap trennya (pertumbuhan bancassurance) bisa terus berlanjut," ucapnya.
Lebih lanjut, Bianto meyakini asuransi merupakan suatu produk yang mampu membantu nasabah melindungi diri untuk keberlanjutan masa depan, apalagi di tengah pandemi seperti sekarang yang penuh ketidakpastian maka mengamankan masa depan sangat dibutuhkan.
"Kebutuhan asuransi akan semakin meningkat, meski penetrasi asuransi di Indonesia masih relatif rendah yaitu baru kurang dua persen terhadap PDB menurut laporan OJK pada 2019. Berangkat dari hal tersebut serta adanya kesamaan misi antara Bank Hana maka kami terpanggil untuk membantu masyarakat Indonesia," ucapnya.
Hal itu juga, lanjutnya, yang membuat Allianz Indonesia berupaya mengasuransikan lebih masyarakat Indonesia dalam hal mencapai kemapanan finansial. "Dengan gabungan kekuatan (Allianz Indonesia dan Bank Hana) maka energi yang dihasilkan akan sangat besar dalam mencapai tujuan mengasuransikan lebih banyak masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News