"Mengenai capex sampai saat ini target kita penyerapan sekitar 40 sampai 44 persen saja," kata Direktur Keuangan Arie Nobelta Kaban dalam Public Expose Live 2020, Jumat, 28 Agustus 2020.
Ia menjelaskan emiten pelat merah ini akan fokus memanfaatkan belanja modal yang dapat mendatangkan pendapatan jangka pendek. Alokasi belanja modal terbesar terdapat pada proyek Blok Rokan dan Blok Pangkah.
PGN pun telah menginstruksikan anak usaha PT Saka Energi Indonesia untuk melakukan renegosiasi ulang terkait pengembangan wilayah kerja migas.
"Untuk mempertahankan cash flow PGN kita akan memprioritaskan capex yang memang bisa generate revenue dalam short term dan jangka pendek," ucapnya.
Selain memangkas anggaran belanja modal, PGN juga memotong belanja operasional sebesar USD100 juta. Pemotongan anggaran ini dilakukan dalam program efisiensi biaya yang dilakukan perseroan.
"Opex sampai saat ini kita sudah cut opex-nya PGN sampai USD100 juta. Jadi kita namakan program cost effectiveness. Memang walaupun covid ini enggak ada, kami sudah mencanangkan program itu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News