Ilustrasi. Foto: MI/Rommy Pujianto
Ilustrasi. Foto: MI/Rommy Pujianto

Gejolak Timur Tekan Makin Tekan Rupiah

Annisa ayu artanti • 03 Oktober 2024 17:07
Jakarta: Rupiah ditutup semakin melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis sore.
 
Mangacu data Bloomberg, Kamis, 3 Oktober 2024, rupiah melemah 160 poin atau setara dengan 1,05 persen menjadi Rp15.428 per USD dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
 
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah 156 poin atau 1,02 persen menjadi Rp15.415 per USD.

Beralih ke safe haven

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede pelemahan rupiah terjadi  akibat meningkatnya sentimen risk-off di pasar yang dipengaruhi oleh naiknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

"Rupiah cenderung melemah terhadap dolar AS sepanjang hari, sejalan dengan kenaikan Indeks Dolar AS akibat meningkatnya sentimen risk-off yang mendorong permintaan terhadap aset-aset safe haven," kata Josua dilansir Antara.
 
Baca juga: Dolar AS Bertahan Menguat Bikin Rupiah Makin Ambruk

Penguatan sentimen risk-off yang memperkuat dolar AS terutama didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah setelah serangan rudal balistik Iran terhadap Israel.
 
"Permintaan untuk dolar AS tetap kuat karena ketegangan yang meningkat di Timur Tengah, setelah serangan rudal balistik Iran terhadap Israel, yang mendorong otoritas Israel berjanji akan melakukan pembalasan," ujar Josua.
 
Terkait dengan debat wakil presiden Amerika Serikat (AS), tidak ada reaksi signifikan di pasar keuangan. Meskipun topik-topik ekonomi seperti inflasi dan pajak dibahas, para investor menganggap debat tersebut tidak memperkenalkan kebijakan baru atau perubahan substansial yang dapat mengubah prospek ekonomi AS.
 
Selain itu, Indeks Dolar AS menguat di tengah data pasar tenaga kerja AS yang lebih baik dari perkiraan.
 
Laporan dari ADP menunjukkan bahwa bisnis swasta di AS menambahkan 143 ribu pekerjaan pada September 2024, tertinggi dalam tiga bulan, setelah sebelumnya 103 ribu pada Agustus 2024, dan melampaui perkiraan sebesar 120 ribu.
 
Penciptaan lapangan kerja mengalami pemulihan secara umum setelah mengalami penurunan selama lima bulan, dengan sektor manufaktur menambahkan pekerjaan untuk pertama kalinya sejak April 2024.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan